Ia menyebutkan, hingga 12 Agustus 2021, Indonesia telah masuk daftar 10 besar negara dengan jumlah penyuntikan vaksin Covid 19 terbanyak, yaitu 79,05 juta, menempati peringkat teratas di Asia Tenggara.
Harus Dipertahankan
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid 19, Dr. Sonny B. Hamadi, dalam paparannya menjelaskan, Indonesia saat ini berada dalam masa strolling. Karena itu, jumlah kasus harus dipertahankan serendah mungkin dalam waktu yang lama.
"Kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus, sekitar 2.700 per hari," terang Sonny.
Ia menjelaskan pengendalian dapat dilakukan melalui pembatasan sosial, penguatan pokes, 3T, 3M hingga bisa ditahan penyebaran kasus baru.
Senada dengan Sonny, Jubir Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, bahwa potensi penyebaran kembali gelombang Covid 19 masih ada. Karena itu, selain peningkatan vaksinasi, ia berharap dilakukannya kontrol atas relaksasi PPKM di sejumlah daerah.
"Perlu kerjasama semua instansi dan pemerintah daerah agar relaksasi PPKM tidak menjadi sumber penyebaran baru Covid 19," kata Nadia.
Ia juga mengingatkan perlunya kontrol yang ketat dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang kini dilakukan di banyak daerah.
"Jangan seperti di AS, Covid 19 meledak lagi saat sekolah dibuka kembali," terang Nadia.
Adapun dosen Universitas Esa Unggul, Dr. CDP Wekadigunawan, Ph.D menyampaikan, kampanye vaksin harus terus menerus dilakukan dengan mengikutsertakan tokoh agama, tokoh masyarakat sampai di tingkat RT, RW untuk mengejar herd immunity 70-80%. (*/tri)