SERANG, POSKOTA.CO.ID - Dalam kunjungan ke Serang, Presiden Joko Widodo menyoroti vaksinasi di sejumlah saerah di Provinsi Banten masih rendah.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pengarahan kepada Forkopimda se-Banten saat kunjungan kerja di Banten , Selasa (21/9/2021) lalu.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menanggapi perihal sorotan Presiden Jokowi itu, dengan mengatakan, masih rendahnya angka vaksinasi di sejumlah daerah di Banten tersebut sejalan dengan rendahnya pasokan vaksin dari Pemerintah Pusat ke daerah-daerah dimaksud.
"Ini memang distribusi dari pusatnya masih terbatas. Kalau kami di Provinsi, Pusat kirim berapa ya langsung kami distribusikan ke kabupaten/kota," kata Andika usai meninjau pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Serentak oleh Aliansi Mahasiswa Nasional di kampus UIN SMH Banten, Kota Serang.
Pada kegiatan yang juga disaksikan Presiden Jokowi secara virtual tersebut, turut meninjau bersama Andika, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto.
Dikatakan Andika, dari target sekitar 18 juta dosis vaksinasi Covid 19 di Provinsi Banten, Pemerintah Pusat baru mengalokasikan sekitar 8,5 juta dosis.
"Targetnya kan 70 persen penduduk, jadi sekitar 9 juta penduduk. Artinya kita butuh 18 juta dosis untuk meng-cover dua kali dosis. Sementara alokasi dan distribusi dari Pusat untuk Banten baru 8,5 juta dosis," kata Andika.
Dikatakan Andika, Pemprov Banten sendiri telah mengusulkan kepada Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya Selasa lalu di Kota Serang, agar daerah-daerah penyangga ibukota Negara seperti Provinsi Banten diprioritaskan alokasi dan distribusi vaksinnya.
Menurutnya, prioritas Pemerintah Pusat kepada DKI Jakarta selama ini tidak akan berjalan dengan baik hasilnya, jika daerah penyangganya tidak ikut diprioritaskan.
Terkait rendahnya capaian vaksinasi di wilayah Provinsi Banten yang jadi sorotan Presiden Jokowi tersebut, Wagub Andika minta agar daerah penyangga juga diprioritaskan seperti DKI Jakarta
"Kan percuma kalau Jakarta clear juga, kalau orang Tangerang yang banyak beraktivitas di Jakarta belum ter-cover (vaksin Covid-19)," imbuhnya.