Hal ini kemudian menjadi masalah lingkungan, salah satu dampaknya terhadap lingkungan adalah mengakibatkan hujan asam.
Selain itu, urin yang tidak dikelola dapat mencemari air dengan nitrat serta menyebabkan polusi udara akibat nitrogen oksida.
Dengan melakukan pelatihan ini, besar kemungkinan untuk pengumpulan dan pengelolaan limbah mereka yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Melansir dari The Guardian, perkiraan awal para peneliti mengatakan bahwa jika 80% urine sapi dikumpulkan dari gudang, emisi amonia akan berkurang lebih dari setengahnya.
Agar pelatihan “MooLoo” menjadi praktik yang tersebar luas, pelatihan itu harus dapat berjalan secara otomatis.
“Kami ingin mengembangkan sistem pelatihan otomatis, sistem penghargaan otomatis,” ungkap Lindsay Matthews, salah satu peneliti yang menerapkan metode MooLoo dari Universitas Auckland. (Nelsya Namira Putri)