BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi mengalami peningkatan tiga tahun sekali.
Hal itu diungkapkan menurut Seksi pencegahan dan Pengendalian serta Penyakit Menular Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Vevi Herawati.
Ia menyebut bahwa di wilayah Kota Bekasi, kini Terdapat sebanyak 1.554 warga terserang DBD.
Menurut Vevi Herawati, puncak kasus DBD di Kota Bekasi terjadi pada bulan Maret hingga Agustus tahun 2021.
"Menurut grafik yang ada memang lonjakan kasus DBD berada di bulan Maret hingga Agustus 2021," singkat nya Vevi Herawati pada Senin (20/09/2021) siang.
Adapun jumlah kasus DBD sejak awal tahun 2021, Pada bulan Januari sebayak terdapat 29 kasus, Februari 78, dan mulai terjadi lonjakan pada bulan Maret yaitu 199 kasus, April 330 kasus, Mei 471 kasus, Juni 217, Juli 217, dan Agustus 113 kasus.
Kendati demikian, adanya kasus DBD yang sedang berlangsung, pihaknya menghimbau agar masyarakat memperkuat pelaksanaan gerakan satu rumah satu jumantik.
Dengan melibatkan anggota keluarga yang berperan sebagai Juru Pemantik Jentik (jumantik) dirumah masing masing.
Selain itu, masyarakat dapat menerapkan langkah 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang pada lingkungan sekitar - baik di rumah, sekolah hingga kantor dan tempat umum.
Dalam setengah tahun terakhir di 2021 atau dari 1.554 kasus yang terkena DBD, setidaknya ada delapan orang yang telah meninggal dunia.
Adapun dalam lima tahun tersebut dimulai pada 2016 hingga 2021 yaitu dengan rincian.
Tahun 2016 jumlah penderita sebanyak 3813 kasus dan meninggal ada 50 orang.
Tahun 2017 jumlah penderita sebanyak 699 kasus dan meninggal dua orang.
Tahun 2018 jumlah penderita sebanyak 626 kasus dan meninggal dua orang.
Tahun 2019 jumlah penderita Sebanyak 2484 kasus dan meninggal tiga orang.
Tahun 2020 jumlah penderita sebanyak 1646 kasus dan meninggal satu orang.
Dan terakhir hingga masuk Agustus 2021, jumlah penderita sebanyak 1.554 kasus dan meninggal sebanyak delapan orang. (Kontributor/Ihsan Fahmi)