Terlalu Merasa Memiliki Padahal Dia Bini Tetangga. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Nah Ini Dia

Terlalu Merasa Memiliki Padahal Dia Bini Tetangga

Selasa 21 Sep 2021, 07:51 WIB

SOAL budaya bangsa, kita wajib mera memiliki. Tapi Helmi, 25, dari Bengkulu ini lumayan kaco. Terhadap Bu Dayat, 30, bini tetangganya, dia merasa memiliki juga!

Pas bini Widayat, 35, ini sendirian di kebun, langsung disergap dan diajak berhoho-hihi. Ketika Bu Dayat menolak malah dianiaya.

Ketika bangsa kita mulai berkiblat ke Barat dan Timur Tengah, para tokoh selalu mengingatkan agar kita punya sense of belonging (rasa memiliki) terhadap budaya sendiri.

Dulu suami istri berpapi-mami, sudah dianggap kebarat-baratan. Tapi sekarang, makin banyak orang menyebut istri sebagai umi dan suami sebagai abi.

Kakak dipanggil akhi atau uhti, padahal kita sudah punya mas dan mbak. Karena kadung kearab-araban jadi melupakan budaya sendiri.

Helmi warga Merigi Kabupaten Kapahiang, Bengkulu, selalu konsisten dengan pesan para pemimpin. Rasa sense of belongingnya dia cukup tinggi juga.

Sayangnya bukan kepada budaya bangsa, tapi pada Bu Dayat tetangganya yang cantik nan seksi itu. Sejak Widayat membawa keluarganya ke Merigi dan bertetangga dengan Helmi, masa remaja Helmi menjadi tak pernah tenang.

Soalnya dia selalu terkenang-kenang pada Bu Dayat yang cantik dan berbetis mbunting padi itu. Kulitnya putih bersih, bodiny sekel nan cemekel.

Bila bini Widayat ini belanja ke warung selalu diikuti lewat sudut matanya. Melihat goyang pinggul Bu Dayat, Helmi langsung membayangkan yang mboten-mboten.

“Aku jadi suami Bu Dayat, di rumah sarungan melulu deh......,” kata batin Helmi ngeres sekali seperti pasir bangunan.

Dan keluarga Widayat memang orang baik pada tetangga. Setiap punya makanan istimewa, termasuk sayur yang jadi menu sehari-hari, Bu Widayat sering mengirimkannya ke rumah.

Meski hanya oblok-oblok daun singkong ditambahi telur rebus, Helmi sangat menikmati.

Melihat sayur itu dalam mangkok, wajah Bu Widayat serasa ada di situ, di antara kuah dan serpihan lombok merah di tengah hijaunya daun singkong.

Helmi ingin menyatakan “I love you” pada Bu Widayat sebagai deklarasi cintanya. Tapi dia sadar bahwa perempuan itu sudah milik orang. Ibarat tanah, sudah sertifikat hak milik (SHM).

Lha kalau dirinya mau nyerobot atau mendudukinya, nanti kan dicap ikut-ikutan Rocky Gerung Bojongkoneng. Lagi pula Bu Widayat belum tentu mau dengan dirinya yang bujangan tanpa masa depan.

Sampai di sini otak Helmi masih waras, paralel dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Tapi setiap melihat Bu Widayat yang nama aslinya Atnikah itu belanja ke warung, dan gerak langkahnya sungguh menggamit rasa merangsang pandang, Helmi pusing kembali.

“Udahlah Bleh, sikat saja! Ketimbang elo mimpi basah melulu....,” kata setan membujuk dan memprovokasi.

Lama-lama Helmi tergoda juga. Soalnya hati nuraninya hanya didukung dua fraksi, sementara nafsu setan diperkuat oleh 7 fraksi yang sudah kenyang diajak makan malam dengan lauk oseng-oseng lobster.

Soal resikonya nanti, dipikirkan nanti saja. Istilah singkatnya: tubruk dulu urusan belakang!

Ny. Atnikah ini biasa ngurus kebun kopinya sendirian.  Helmi sudah tahu persis kapan situasinya aman secara mantap terkendali.

Maka ketika bini Widayat itu berangkat ke kebun, langsung diikuti. Baru saja Ny. Atnikah duduk di gubuk, langsung disergap dari belakang dan ditelentangkan dan ditindih.

Tapi Bu Widayat berontak dan mencakar muka Helmi. “Sense of belongingmu sudah salah kaprah!” omel perempuan itu sambil kabur menyelamatkan diri.

Gagalah Helmi pada serangan pertama. Apes banget memang, sekali mau memperkosa bini tetangga, sudah gagal total. 

Dia pulang ke rumah dengan langkah gontai. Tapi baru saja istrirahat beberapa saat, tahu-tahu ada polisi datang menjemputnya. Rupanya Ny. Atnikah melaporkan ulah Helmi ke Polsek Merigi.

Gagal menikmati tubuh mulus Atnikah, malah muka Helmi yang tak mulus lagi. (GTS)

Tags:
bini tetangga disergap laki-laki mesumlaki-laki berotak mesum niat setubuhi bini tetangga sendiribini tetangga sendiri nekat disetubuhi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor