Rocky Gerung Kritik Jokowi Usai Kirimkan 20 Ton Jagung ke Peternak di Blitar: Enggak Ada yang Minta Kok Tiba-tiba Malah Dibagi!

Selasa 21 Sep 2021, 14:01 WIB
Rocky Gerung Coba Beri Peringatan ke Presiden Jokowi Soal Warisan Negara (Foto: Istimewa)

Rocky Gerung Coba Beri Peringatan ke Presiden Jokowi Soal Warisan Negara (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akademisi Rocky Gerung memberikan komentarnya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengirimkan 20 ton persediaan jagung untuk Pak Suroto, peternak di Blitar yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Menurut Rocky Gerung, apabila hal itu memiliki tujuan untuk menjalankan operasi pasar, justru akan merusak pasar itu sendiri.

Mantan dosen di Universitas Indonesia (UI) itu menganggap seharusnya pihak Kementerian saja yang bergerak untuk menyatakan operasi pasar dan bukan bermaksud mengirimkan bantuan kepada Pak Suroto.

Hal tersebut diungkapkan oleh Rocky Gerung di sebuah video berjudul “KHAWATIR DIGERUDUK EMAK-EMAK LAGI, JOKOWI KIRIM SUROTO JAGUNG “SACHETAN!” yang diunggah pada Selasa (21/9/2021).

“Kalau dia masuk ke pasar-pasar di Blitar itu artinya memang ada upaya untuk mengendalikan harga, tetapi kalau dia sampai di gudang Pak Suroto itu nanti jadi permainan tengkulak juga,” ujar Rocky Gerung.

“Itu kan sama seperti harga bensin yang dibeli eceran lalu dinaikkan harganya tuh di penjual eceran,” sambungnya.

Rocky Gerung menyebut bahwa reaksi yang ditunjukkan oleh Presiden Jokowi sebagai reaksi ‘sachetan’ karena tidak ada yang meminta tapi tiba-tiba dibagikan.

“Kan sebetulnya apalagi bagian pribadi Pak Presiden itu mau menunjukkan bahwa jika ada yang meminta ke presiden langsung disediakan, ini yang namanya upaya untuk membius karena orang nanti ajukan hal yang sama,” tutur Rocky.

“Kalau ikan asin kurang di Sukabumi, nanti presiden kirim ikan asin di situ kan,” tambahnya.

Metode yang dilakukan oleh Jokowi dinilai salah oleh Rocky Gerung karena ke depannya justru banyak orang yang meminta-minta kepada sang presiden.

Menurut Rocky, padahal yang diminta oleh Pak Suroto bersama peternak di Blitar adalah kebijakan harga dan bukan barangnya yang diminta.

“Jadi membaca kebijakan publik itu tiba-tiba merasa wah ini bagus kalau jadi headline, padahal itu juga merusak pasar, mustinya ada kebijakan yang menghitung berdasarkan economic of scale , skala ekonomi yang masuk akal, baru ditentukan harganya,” pungkasnya.

Kebijakan dari Presiden Jokowi menurut Rocky jelas tidak ada dalam persoalan ini jadi seperti tidak memahami kebijakan ‘policy’ negara dan semua serba dadakan.

Dengan begitu bisasaja nantinya menimbulkan keberpihakan kepada pihak tertentu, terlebih di Blitar akan banyak orang yang menganggap wilayah kekuasaan Bung karno.

“Kita cuman ngasih warning biasa, supaya nanti nggak jadi kekacauan orang untuk berebut pasang poster, pasang plakat hanya minta untuk presiden langsung kirim barang, kan Ajaib itu,” imbuhnya. (cr03)

Berita Terkait

News Update