"Intake itu mengambil air dari yang lain untuk dimasukkan ke proyek normalisasi Kalimati, ini yang masyarakat tidak setuju dengan dasar histori di zaman kolonial dan dengan kondisi baku mutu sumber air baru dari Ciujung baru yang memang diteliti tidak memenuhi standar baku mutu konsumsi," katanya.
Dari pertemuan tersebut, kata Abdul Kholik, pertimbangan keputusan akan dibahas lebih dulu dengan institusi terkait. Diantaranya akan dihadirkan BBWSC3, DPUPR, DLH, PDAM hingga konsultan perencanaan.
"Agar bisa menyampaikan kepada kami apa sih sebetulnya yang mereka harapkan dari proyek ini plus minusnya, dan bisa diberikan rekomendasi nanti dilanjutkan atau tidak," ujarnya.
Video Miliki 40 Bungkus Plastik Sabu Siap Edar, Pria di Lebak Ini Diciduk Satresnarkoba. (youtube/poskota tv)
Ia mengungkapkan pertemuan selanjutnya diagendakan pada hari Rabu. Namun untuk pastinya Rabu kapan, tanggalnya belum ditentukan.
"Hari Rabu, tanggalnya belum diputuskan. Suratnya sudah dua kali saya lihat minta audiensi itu, belum kami penuhi, awal surat mereka lagi ketat ketatnya PPKM, jadi kita tunda bukan tidak merespon tapi karena kondisi yang memang belum bisa," imbuhnya. (rahmat haryono)