Penerapan Ganjil Genap Berhasil Kurangi Mobilitas di Jalur Puncak, Tapi Pedagang Gigit Jari Akibat Omzet Terjun Abis

Senin 20 Sep 2021, 02:19 WIB
Petugas Lalulintas Motor (Patlanmor) mengurai kepadatan kendaraan bermotor di Jalur Puncak, Cisarua dari motor dari bawah memakan Jalan hingga terjadi antrian. (Foto/Angga)

Petugas Lalulintas Motor (Patlanmor) mengurai kepadatan kendaraan bermotor di Jalur Puncak, Cisarua dari motor dari bawah memakan Jalan hingga terjadi antrian. (Foto/Angga)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Pemberlakuan sistem ganjil genap kendaraan di jalur Puncak berhasil mengurangi mobilitas saat weekend. 

Namun bagi para pedagang makanan, kabar ini justru bukanlah kabar menggembirakan. 

Pasalnya, menurut mereka dengan penerapan sistem tersebut, pendapatan mereka mengalami penurunan cukup drastis.

Salah satu pedagang Batagor, Dodo, 30, warga Bogor ini mengatakan, dampak pemberlakuan ganjil genap masuk tiga pekan ini, omset penjualan yang didapatkan cukup menurun.

"Turun sekitar 50 persen omzet dagang selama masa PPKM Level 3 yang diberlakukan di wilayah Bogor Kota dan Kabupaten Puncak yaitu jalur Puncak," ujarnya kepada Poskota.co.id di lokasi dagangannya kaki lima sebelah Mal Eka Lokasari, Jalan Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (19/9/2021) siang.

Hal senada diucapkan Emen, 25, Pedagang Cimol, dampak ganjil genap penjualan omset menurun drastis.

"Ya jika dihitung-hitung jualan tambah sepi selama Ganjil Genap ini. Omzet turun mencapai 50 persen," ungkapnya.

Meski demikian, Dodo dan Emen tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa mengikuti aturan pemerintah daerah Bogor saja.

"Kita bisa berbuat apa? Pedagang hanya bisa pasrah saja dan ikuti aturan yang ada," tutup Dodo.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Bogor Kota AKP Dicky Pranata mengatakan, dalam pemberlakuan ganjil genap di [ekan ketiga ini masyarakat sudah tahu aturan.

"Meski ada satu atau dua yang melanggar namun mayoritas pengendara wisatawan yang mau ke puncak sudah sepenuhnya mematuhi aturan, sehingga lalu lintas ramai lancar dan dapat mengurangi mobilitas," ucapnya.

Berita Terkait

News Update