ISTRI Mirjan, 40, bukanlah artis bukan selebritis, tapi pede banget mengkomersilkan Heny, 35, sebagai cewek online dengan tarip Rp 1,5 juta. Kalau mau “three in one” juga dilayani bersama suami. Tapi sial, setelah 3 tahun malang-melintang di kota-kota Jatim, bisnis haram itu terkuak dan Mirjan-Heny ditangkap.
Setelah ada internet, bisnis apapun bisa dilakukan lewat jaringan online. Jangankan hanya makanan, cewek pun kini bisa dipesan secara online.
Tapi yang rame diberitakan biasanya kalangan artis, yang sekali kencan sampai Rp 80 juta. Padahal durasinya paling 1 jam.
Yang kelas murahan atau paket hemat, jarang diberitakan karena kurang menjual di mata suratkabar dan TV.
Rupanya Mirjan warga Mojoroto Kediri, juga tertarik pada bisnis seperti itu. Awalnya kepepet, karena terkena PHK. Tapi setelah bisnisnya jalan, dia sangat menikmatinya.
Apa lagi dia selalu ingat akan pesan orang-orang bijak bahwa orang hidup itu harus berbagi sama sesamanya. Nah, Mirjan telah membagi-bagikan istrinya pada lelaki yang berminat, tapi bayar.........
Heny sebagai istri memang cukup cantik, cuma agak suroto. Bukan Suroto peternak ayam Blitar yang dipanggil Jokowi ke Istana, tapi suroto dalam arti dada rata atau kutilang darat (kurus, tinggi, langsing dada rata).
Tapi rupanya Heny juga tak keberatan dengan bisnis gila suaminya. “Apa mas nggak cemburu lihat aku melayani lelaki lain?” tanya Heny menjajagi perasaan suami.
Ternyata jawaban Mirjan pendek saja, “Oooorakkkk....!” Ya sudah, karena ini sudah direstui suami, akhirnya dia menjalani tanpa ragu. Toh jika ada dosa dari perbuatan itu, sudah menjadi tanggungjawab Mirjan selaku inisiator.
Tragis memang, ketika kesulitan memperoleh benggol, justru bonggol lelaki lain boleh mengakses aset pribadinya yang tak masuk kategori LHKPN.
Bisnis Seks Online (BSO) itu telah dirintis sejak 3 tahun lalu. Tarif kencannya pun disesuikan dengan kantong masyarakat.
Bila artis dibandrol Rp 50 juta ke atas, Mirjan cukup paket hemat Rp 1,5 juta saja sekali kencan, di luar sewa kamar hotel.
Bila konsumen mau, Mirjan juga menawarkan paket “three in one” dengan bintang tambahan Mirjan sendiri sebagai figuran.
Paket ini banyak juga yang suka, sepertinya diilami kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Bila di Ibukota untuk mengatur jalan raya, kebijakan Mirjan untuk urusan jalan bayi!
Selama 3 tahun malang melintang bisnis barang haram, sejumlah kota sebagaimana Kediri, Surabaya dan Trenggalek, telah diajadikan ajang Formula-S (Sex) tanpa biaya sampai triliunan.
Bila Formula-E di Jakarta sekedar fatamorgana, formula S-nya Mirjan-Heny benar-benar riel. Mirjan memang tak membayangkan keuntungan yang muluk-muluk sampai ratusan miliar, buat makan sehari-hari saja sudah cukup.
Tapi rupanya bisnis Mirjan harus berakhir di kota Trenggalek ini. Polisi setepat dengan tim sibernya menemukan data bahwa ada orang cari makan dengan menggelar “Formula S” di hotel.
Setelah dicek ternyata benar, sehingga suami istri Mirjan-Heny pun ditangkap. Dalam pemeriksaan polisi Mirjan mengakui, sama sekali tak cemburu istrinya melayani lelaki lain.
Bahkan ketika sedang “three in one”, Mirjan mengakui sangat senang dan menikmati.
Rupanya otak Mirjan benar-benar sudah somplak. (GTS)