Likupang Rebound: Wisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Minggu 19 Sep 2021, 04:33 WIB
Siapkan strategi promosi pariwisata Likupang dalam mendukung peningkatan perekonomian Nasional. (Foto/kemenparekraf.go.id)

Siapkan strategi promosi pariwisata Likupang dalam mendukung peningkatan perekonomian Nasional. (Foto/kemenparekraf.go.id)

Yudi Syahrial, Koordinator Sub Direktorat Maritim Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim juga turut berbicara terkait pentingnya pemulihan sektor pariwisata di era pandemi.

Pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia, namun kita harus tetap optimis untuk memulihkan ekonomi di sektor pariwisata di Indonesia.

Pemerintah mendukung upaya pemulihan tersebut dengan mengadakan webinar atau sosialisasi, vaksinasi, dan tetap melaksanakan protokol CHSE yang ketat.

"Ada tiga fase yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan pariwisata di Indonesia. Pertama, tanggap darurat dengan menginisiasi program perlindungan sosial dan mendorong kreativitas dan inovasi dari rumah. Kedua, pemulihan dengan membuka tempat wisata secara bertahap dengan memperhatikan protokol CHSE dan mendukung optimalisasi MICE," tambahnya.

Ketiga, normalisasi; meningkatkan minat pasar dan diskon paket wisata dan MICE. Jika kita berbicara promosi pariwisata, media sosial pun tidak dapat terlepas. 

Seperti hal yang disampaikan oleh Rulli Nasrullah, Pakar Media Sosial, bahwa ketika kita posting kegiatan pariwisata, hal tersebut bukan hanya untuk diri sendiri saja, akan tetapi bisa menjadi informasi bagi orang lain.

Konten dan visualisasi yang baik mampu menjadi kekuatan dalam pemasaran digital yang dapat ‘membius’ calon wisatawan dan mampu menjadi top of mind dari suatu destinasi pariwisata. 

Video Miliki 40 Bungkus Plastik Sabu Siap Edar, Pria di Lebak Ini Diciduk Satresnarkoba. (youtube/poskota tv)

“Dengan satu tweet atau postingan untuk meramaikan media sosial dapat membantu mempromosikan pariwisata di Indonesia, yaitu berbentuk endorse dimana secara tidak langsung memberikan rekomendasi, ulasan pribadi serta membuka ruang interaksi terkait pengalaman”, terangnya.

Ketika terdapat keterbatasan untuk melakukan promosi terutama acara offline, promosi dari pemerintah tidak akan cukup.

Karenanya, diperlukan peran netizen dan penduduk Indonesia untuk melakukan publikasi dan amplifikasi pariwisata di Indonesia. (rizal)

Berita Terkait

News Update