ADVERTISEMENT

Didatangi Oknum Makelar Tanah Pembebasan Lahan Sungai Ciliwung, Pengurus RT: Bikin Resah Warga

Jumat, 17 September 2021 18:01 WIB

Share
Wilayah RT 15/03 Kelurahan Cawang, Jakarta Timur yang berada di tepi Sungai Ciliwung menjadi salah satu lokasi yang bakal dinormalisasi dalam rangka untuk mencegah banjir, Jumat (17/9/2021) (foto: cr02)
Wilayah RT 15/03 Kelurahan Cawang, Jakarta Timur yang berada di tepi Sungai Ciliwung menjadi salah satu lokasi yang bakal dinormalisasi dalam rangka untuk mencegah banjir, Jumat (17/9/2021) (foto: cr02)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga Lingkungan RT 15/RW 03 Kelurahan Cawang, Jakarta Timur  sempat menjadi target sasaran oknum diduga makelar pembebasan lahan dalam program normalisasi Sungai Ciliwung.

Salah seorang pengurus RT 15/03, Fajri, menjelaskan adanya pihak yang diduga makelar yang memang sempat mendatangi rumah warga satu per satu sembari menyodorkan surat perjanjian kesepakatan terkait jasa pembebasan lahan yang nantinya berujung pada pencairan uang.

"Di sini nyebutnya broker ya bukan makelar, dia itu intinya bukan dari orang sini, bukan dari orang dalam, mungkin ini dari orang luar datang, menemui oknum tertentu di wilayahnya, yang udah dibagi per wilayah, nah ini mungkin dia bekerja, jalan untuk menawarkan jasa (percepatan pembebasan lahan)," jelasnya kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

Lanjutnya, oknum makelar itu menawarkan surat perjanjian kesepakatan terkait percepatan pembebasan lahan. Po salah satu hal yang diatur dalam perjanjian itu yakni, "Berhak mendapatkan imbal jasa kerjasama dari PIHAK PERTAMA sebesar 25 persen."

Jadi, si makelar akan mendapat untung sebesar 25 persen bila dana pembebasan lahan telah cair.

"RT sendiri pun menolak, karena di dalam ketentuan ada 75-25 (persen), itu yang menurut kami para pengurus, hal itu enggak sesuai," ungkapnya.

Di sisi lain, Fajri mengaku, dengan kehadiran makelar tanah membuat warga RT 15/03 resah. Sebab, oknum diduga makelar itu sempat membuat warga waswas karena mengatakan jika waktu pencairan uang pembebasan lahan terjadi bulan Desember mendatang.

"Yang saat ini bikin gaduh itu broker (makelar), kan kita berpegangan sama pak lurah nih, info dari kelurahan belum jelas, terus tiba-tiba ada yang dateng, terus (bilang) entar bulan Desember terakhir pencairan, jadi warga di sini pada panik kan, kita sebagai pengurus juga bingung," jelasnya.

Kendati demikian, kata Fajri, warga lingkungan RT 15/03 dengan kompak menolak penggunaan jasa makelar dalam proses pembebasan lahan untuk program normalisasi Sungai Ciliwung.

"Jadi kami orang-orang di sini lebih baik mengurus sendiri surat-surat, makanya kami bikin kolektif di wilayah kami sesuai aturan pemerintah, intinya warga di sini menolak broker (makelar) itu," terangnya. (Cr02)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT