JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Yani Wahyu Purwoko yang diusulkan menjadi calon Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) dinyatakan lulus fit and proper test oleh DPRD DKI Jakarta.
Sejauh ini pimpinan DPRD DKI memiliki catatan, Yani punya sikap arogan. Untuk itu, setelah dinyatakan lulus fit and proper test calon Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar), pimpinan DPRD DKI minta Yani tidak arogan.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengingatkan Yani untuk tidak lagi arogan pada saat menjadi Walikota Jakarta Barat nantinya.
“Pak Yani ini punya catatan buruk dan catatan kurang baik oleh kami dan hampir semua anggota dewan. Ini terkait arogansi yang pernah dilakukan,” ucap Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (15/9/2021).
Meski demikian, dewan akhirnya memberi kesempatan kepada Yani untuk menempati jabatan Wali Kota karena mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya sikap Yani yang menjadi lebih baik di pemerintahan pasca kejadian ‘Camat Koboi’ beberapa tahun silam.
“Dia juga sudah meminta maaf, mengakui kesalahannya dan sudah bersikap baik selama ini,” ujar Mujiyono.
Dia berharap, Yani dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jika mengulangi perbuatan serupa, kata dia, dewan bakal merekomendasikan kepada Gubernur untuk mencopot Yani dari jabatannya.
“Kami berikan kesempatan sekarang ini dengan catatan dia tidak boleh melakukan hal tersebut lagi, dan Pak Yani bilang siap,” jelasnya.
Selain Yani, Sekretaris Administrasi Jakarta Selatan Munjirin juga menjalani tes itu. Hanya saja Munjirin menjalani tes untuk jabatan Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Seperti diberitakan pada Selasa, 20 Januari 2015 silam, Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko telah menodong warga Semanan, Kalideres, Jakarta Barat terkait proses penjualan tanah.
Romli H. Solo selaku yang ditodong pistol airsoft gun melaporkan tindakan Yani ke Polsek Kalideres, namun belakangan laporan itu dicabut dan keduanya sepakat berdamai. (*)