JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kriminolog dari Universitas Indonesia, Achmad Hisyam mengatakan, ketika orang kesulitan ekonomi maka apapun akan dilakukan tidak peduli itu perempuan atau laki-laki untuk melakukan kejahatan.
Sama halnya dengan kasus penggelapan mobil rental yang baru diungkap jajaran kepolisian Polres Metro Depok.
Di mana yang mengotaki 5 kawanan penggelapan 31 mobil rental justru seorang wanita beranak dua.
"Intinya adalah tekanan keuangan. Apapun yang bisa dilakukan sebagai jalan keluar maka dilakukan," kata Hisya saat dihubungi.
Hisyam mengatakan, tekanan keuangan bila tidak diimbangi dengan pertahanan mental yang cukup, akan mencari solusi jalan keluar yang cepat, mudah dan segera.
"Ketika masa sulit, paceklik, pandemic, krisis seperti sekarang, tekanan External sangat besar. Jalan yang terbaik adalah perkuat pertahanan internal, perkuat iman," ucapnya.
"Sebagai orang beragama, akan mencari jalan yang Halal, menghindari yang Haram. Kadang, saat tekanan keuangan itu tiba, filter diri atas Halal Haram menjadi buyar, karena tidak sabar, dan tidak punya ketahanan mental alias Iman yang cukup," sambungnya.
Jadi menurutnya, bukan mobil rental yang jadi masalah, tapi apa jalan keluar terdekat yang ada di hadapan nya, dan yang menjadi kemampuannya.
"Saya tidak tahu, mungkin pelaku sehari harinya adalah orang yg berinteraksi dengan mobil rental, sehingga hal tersebut mudah dan cepat menurut nya," ujar Hisyam.
Namun ketika terjadi kesulitan khusunya keuangan, laki-laki atau perempuan akan mencari jalan yang termudah meski harus berbuat kriminal.
"Saya gak memasukkan faktor gender. Mungkin dibeberapa daerah ada perbedaan. Tapi secara umum, potensi (laki-laki dan perempuan) sama," pungkasnya. (yono)