EHang 216 menggunakan daya listrik 100% untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi.
Pesawat tanpa awak ini dapat diisi hingga 220v atau 380v dalam 1,5 jam waktu pengisian.
"EHang 216 memiliki 16 baling-baling dan 8 lengan yang bisa dilipat sehingga efektif dan menghemat area parkir, karena hanya memakan lahan seluas 5 meter.
"EHang 216 dapat menempuh jarak 35 km dalam sekali perjalanan dalam waktu 25 menit di ketinggian 500-600 meter," paparnya.
Bamsoet juga menambahkan, EHang bisa menjadi solusi dari permasalahan yang semakin dihadapi masyarakat perkotaan, karena mampu menjadi sarana mobilitas yang efisien dan ekonomis.
Apalagi taksi terbang ini bebas emisi sehingga memungkinkan terciptanya langit biru di Indonesia.
Sejalan dengan program pemerintah dalam PERPRES No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
“EHang akan menjadi moda transportasi modern yang akan banyak membantu masyarakat Indonesia.
“Semoga dengan adanya teknologi ini dapat membantu dan menjadi sarana baru dalam membangkitkan pariwisata, penyelamatan medis, sektor logistic dan tentunya transportasi udara yang nyaman, aman, dan efektif," pungkas Bamsoet.