"Adapun awal mula nya menurut keterangan saksi saat itu terbangun sekira jam 04.30 WIB setelah mendengar suara seperti benda jatuh. Lalu mengecek disekitar lokasi, melihat korban sudah tergeletak di lantai bersimbah darah dan terlihat pada kepala korban terdapat luka tembakan," katanya.
Selanjutnya Tim Kepolisian juga sudah melakukan oleh TKP pagi ini.
Dari hasil olah TKP ditemukan beberapa barang bukti.
"Di TKP ditemukan sepucuk senjata api, lalu setelah melihat hal tersebut, saksi memberitahukan kejadian tersebut ke Kerua RT setempat dan melaporkan kejadian ke Polsek Cipondoh guna proses lebih lanjut," jelasnya.
"Hasil okah TKP tim identifikisai Satreskrim ditemukan 1 (satu) Pucuk Senjata Api jenis Glock-43 warna hitam,selongsong dan proyektil peluru, sementara korban dibawa ke RSUD Tangerang untuk otopsi," tukasnya.
Sementara itu tetangga korban, Fadil mengatakan dari informasi yang dia peroleh peristiwa mengenaskan itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Dirinya pun heran pasalnya pada waktu itu dia tidak mendengar letupan senjata api.
"Saya nggak bisa cerita banyak. Saya bangun setengah lima (pagi) mau salat. Terus tiduran, eh jam 7 (pagi) saya buka jendela sudah ramai-ramai," ujarnya.
Fadil mengaku tak tahu banyak soal korban beserta keluarganya.
Pasalnya mereka tertutup dan jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Fadil juga tak mengetahui kalau ayah korban merupakan anggota Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
"Anaknya umurnya sekitar 18 tahunan baru lulus SMA. Saya juga gak tahu sih (tentang keluarganya). Tertutup. Bapaknya sering ke luar kota," pungkasnya. (muhammad iqbal)