Mengelak Boleh-Boleh Saja, Bung!

Jumat 10 Sep 2021, 06:42 WIB
Mengelak Boleh-boleh Saja, Bung! (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Mengelak Boleh-boleh Saja, Bung! (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

BUKTIKAN kalau saya salah. Ayo, bisa nggak kasih bukti saya kalau saya ini korupsi.

Benar saya punya perusahaan ini itu, tapi selama ini itu perusahaan nggak pernah garap proyek. Nggak pernah terima dana proyek. 

“Jadi mana bisa saya dituduh korupsi. Mana buktinya?” begitu terduga korupsi, mati-matian menyanggah ketika ditangkap KPK.

“Saya ini korban fitnah! “ ini kata terduga korupsi yang lain, juga ketika dicokok lembaga anti rasuah tersebut.

“Ampun, ampun… saya nggak mencuri. Saya cuma diajak teman. Dia itu pelakunya Pak, dia ngabur. Ampuni saya Pak, saya nggak salah!” teriak tersangka pencuri ketika dihakimi massa.

Dua kasus yang berbeda level, yang satu kelas kakap, yang satunya lagi kelas teri. Keduanya sama membela diri, nggak ngaku salah.

Dengan dalih ini dan itu. Bagi para tersangaka yang orang pinter, koruptor tentu saja punya segudang sanggahan.

Soal sanggah menyanggah, bersilat lidah mah encer!
Itu kan memang kerjaannya, bantah membantah?

Sementara penjahat kelas teri, juga pada dasarnya sama, mencoba membela diri bahwa ia tak berbuat.

Itu juga sifat manusia, biar salah juga nggak ngaku. Malah menyalahkan orang lain.

Tapi, sayangnya penjahat kelas ini paling nggak enak, karena mau bilang apa saja ya kena bogem mentah dari massa yang marah.

Penjahat kelas kakap, ngomong ini itu enak-enak aja, karena mereka nggak bakalan kena hajar massa.

Malah masih sempat dadah-dadahan, melambaikan tangan sambil terseyum.

Lalu masyarakat pun ada yang komentar, “Kasihan ya maling, mencuri nggak seberapa babak belur. Enakan tuh jadi koruptor, wajahnya mulus-mulus aja, nggak kayak maling yang pada bengep, babak belur!”

Nggak ada yang enak, nggak ada yang bagus, kalau sudah berbuat kejahatan, biar itu besar kecil, tetap saja salah.

Keduanya sama-sama merugikan. Yang kelas teri mencuri barang lebih sedikit, yang koruptor mencurinya nggak tanggung-tanggung, besar dan sangat merugikan negara, yang juga uang rakyat.

Nah, yang jadi masalah adalah ketika mereka nggak ngaku salah. 

Malah ada koruptor yang minta dibebaskan dari hukuman.

Ya, itu hak seorang tersangka atau terdakwa untuk menyanggah.

Maling atau koruptor kan juga manusia. Boleh dong, kalau bilang. ‘aku nggak salah, aku difitnah?’

Boleh boleh saja. Yang nggak boleh itu ya jangan curi barang orang, jangan sunat dana bansos, jangan pula menilep dana proyek, jangan juga jual kursi jabatan! - massoes

News Update