"Kakak-kakak saya sengaja tidak banyak bercerita, karena mereka ingin saya fokus belajar baik di sekolah maupun di pondok," ujarnya.
Akan tetapi berbagai dugaan dan prasangka orang-orang beberapa hari terakhir ini cukup mengganggu konsentrasi dirinya, sehingga mau tidak mau Aldi mencari tahu penyebab kematian bapaknya itu.
"Yang tahu, kan, hanya gusti Allah dan mamah seorang. Orang-orang mah ngomonginnya hanya katanya saja," ucapnya.
Dengan nada sedikit berat Aldi berharap kepada masyarakat agar mamahnya jangan dituduh sebagai pelaku pembunuhan bapaknya. Itu tidak benar.
"Kami semua kasihan sama mamah, tapi karena sudah ada yang melaporkan dan polisi langsung datang, dirinya tidak bisa berbuat banyak.
"Tapi mau gimana lagi. Pertama bapak pada saat itu belum dikubur, sedangkan mamah langsung dibawa ke Polres, sedangkan di luar sana sudah banyak yang meributkan.
"Siapa sih yang ga sedih ketika dilanda musibah seperti ini. Sudah mah bapak meninggal, mamah dibawa ke kantor polisi pula," ucapnya dengan terbata.
Namun semua itu terbentur dengan aturan yang ada di negara kita.
Kalau saja waktu itu tidak ada yang melaporkan, pasti tidak akan serumit ini persoalannya.
Saat ini, Aldi mengaku belum melakukan perundingan dengan ketiga kakaknya terkait tindaklanjut dari kasus ini.
Mungkin dalam waktu dekat hal itu akan dilakukan.
"Kami ingin mamah segera dibebaskan, tapi tidak tahu caranya bagaimana," ujarnya.