JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini Indonesia perlahan sudah bisa mengendalikan lonjakan kasus Covid-19.
Diketahui, angka kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir di Indonesia memang alami penurunan.
Terkait penurunan kasus Covid-19 di Indonesia itu membuat anggota parlemen Malaysia kebingungan.
Pasalnya, itu dirasa mustahil, karena Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk yang lebih banyak.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Lim Kit Siang, anggota Parlemen yang juga pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP).
Lim juga mempertanyakan Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin. Malaysia telah mengalami lonjakan kasus sejak bulan lalu, di mana tingkat rata-rata kasus harian lebih dari 20.000 kasus selama lebih dari empat minggu terakhir.
"Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia, bahkan kurang dari setengahnya?" ujar Lim, dikutip poskota.co.id dilansir dari MalayMail.
Menanggapi hal itu, Kementrian Kesehatan Indonesia, diwakili Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), Siti Nadia Tarmizi menyebut penurunan kasus di Indonesia memang terjadi dan bisa dilihat berdasarkan data.
"Tentunya angka yang ada saat ini benar-benar menunjukkan penurunan laju penularan Covid-19 yang bisa kita ukur melalui penurunan kasus konfirmasi positif, keterisian tempat perawatan, kasus kematian," jelas Nadia, Senin, (6/9/2021).
Nadia juga menambahkan jika data yang diperoleh bisa dibuktikan langsung ke tempat-tempat perawatan Covid-19.
Nadia juga mempersilakan bila pihak yang masih merasa ragu dan bingung terkait penurunan kasus yang cepat untuk cek langsung ke lapangan dan menanyakan kepada masyarakat.
"Ini bisa dicek langsung ke lapangan dan ke masyarakat," katanya.
"Itu terjadi terutama kebijakan PPKM, tapi yang penting adalah dukungan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk juga para ahli," ungkapnya.
Di sisi lain, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga telah menyampaikan sejumlah hal penting dalam Rapat Terbatas mengenail Evaluasi Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama jajarannya melalui konferensi video, dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (06/09/2021).
Pertama, Presiden meminta kepada jajarannya untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat terkait pandemi Covid-19 untuk menghindari adanya euforia yang berlebihan.
Selain itu, Kepala Negara juga melihat bahwa kasus harian COVID-19 selama tiga hari kemarin mengalami penurunan. Tak hanya kasus harian, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional juga turun ke angka 20 persen.
Ia menekankan bahwa virus ini bisa dikendalikan, namun tidak mungkin hilang sepenuhnya.
“Masyarakat harus sadar bahwa COVID-19 selalu mengintip. Varian delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi,” ucap Presiden. (cr09)