JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini heboh soal keluarga di Gowa, Sulawesi Selatan yang tega cungkil mata anaknya demi pesugihan.
Menanggapi hal itu, sosok peramal Nyai Ratu Kidul melalui akun Instagramnya @titisannyairatukidul__ berikan komentar menohok pada Minggu (5/9/2021).
Menurut Nyai Ratu Kidul, siapapun yang melakukan pesugihan maka akan bernasib tragis, karena ritual tersebut sama saja membuat perjanjian dengan alam gaib.
"Saking stresnya hidup dlm keadaan susah,akal sehat pun jadi ilang sampai nekad melakukan hal yang gak masuk akal,berharap apa yg di cita2kan bisa tercapai,mana ada pesugihan dengan cara begitu, biasanya orang yg melakukan pesugihan ada perjanjian khusus dengan makhluk alam gaib," tulisnya.
Lebih parahnya lagi, ia menyebut jika orang yang melakukan pesugihan akan sulit saat meninggal dunia.
"Intinya pesugihan itu perbuatan yg sgt sesat dan merugikan diri sndiri juga org lain,biasanya matinya pun akan susah, naudzubillah,semoga kita diberikan keimanan yg kuat,agar dijauhkan dr perbuatan sesat," ujarnya.
Tak hanya itu, peramal tersebut juga beberkan syarat-syarat yang biasa disuruh oleh kuncen untuk melakukan pesugihan.
1.Dengan tumbal nyawa setiap beberapa bulan sekali.
2. Dengan penyakit gatel yang gak sembuh-sembuh sekalipun diobatin ke dokter paling hebat.
3. Ada yang disuruh bikin rumah mewah setengah jadi tapi jangan di isi dan itu harus di beberapa daerah.
4.Ada juga dengan syarat di suruh jualan nanti makanan yang di jual nya akan di kasih air liur si setan nya itu biar terasa nikmat dan laku.
Sebelumnya, seluruh pelaku mencungkil bocah 6 tahun di kediamannya yang ada di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Berikut adalah sejumlah pelaku, yang tega mencungkil anaknya sendiri yang masih berumur 6 tahun, orang tua korban berinisial TAU (47) dan HAS (43), dibantu pamannya US (44), serta kakeknya BAR (70),
Terkait hal itu, Satreskrim Polres Gowa langsung mengamankan pelaku setelah sang paman yakni Bayu berhasil memergoki tindakan mereka dan kemudian meminta tolong petugas Babinkantibmas Malino untuk segera menghentikan tindakan mereka.
Kejadian keji itu ternyata sudah terjadi pada Rabu (1/9/2021) di mana pada saat itu Bayu baru saja pulang dari pemakaman putra dari keluarga pelaku, T yang meninggal dunia.
Tak lama berselang Bayu mendengar adanya suara teriakan dari seorang anak kecil, lantas dia masuk ke dalam rumah dan benar saja dia melihat AP sedang pegangi oleh ibu, ayah, kakek dan neneknya untuk mencoba mencungkil mata kanan sang korban.
Tidak berpikir panjang, lantas Bayu langsung menarik AP dan menjauhkannya dari keluarganya itu. Sang nenek sempat menghalangi Bayu untuk pergi tetapi pada akhirnya ia berhasil lolos dari hadangan itu.
Dua pelaku kini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar, untuk diperiksa kejiwaannya. Sementara tiga lainya, meringkuk di balik jeruji Polresta Gowa.
Bukan hanya bocah enam tahun tersebut, sang kakak sudah tewas terlebih dahulu karena ulah orangtua sendiri.
Kakak korban meninggal dunia setelah dipaksa meminum dua liter air garam hingga pembuluh darahnya pecah. (cr09)