ADVERTISEMENT

Heboh! Tagar 'Presiden Bikin Gaduh Mulu' Trending di Twitter, Warganet Menjerit: Terimakasih atas Pengkhianatanmu

Minggu, 5 September 2021 17:30 WIB

Share
Presiden Joko Widodo (Foto: @Jokowi/Instagram)
Presiden Joko Widodo (Foto: @Jokowi/Instagram)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Media sosial Twitter, hari ini diramaikan dengan tagar 'Presiden Bikin Gaduh Mulu' pada Minggu (5/9/2021).

Rupanya tagar tersebut merujuk pada pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). 

Dalam tagar tersebut, terdapat sindiran dan cuitan menohok kepada pemerintahan Jokowi, tak jarang ada juga warganet yang mendesak Presiden ke-6 Indonesia untuk segera mundur.

Terdapat sejumlah hal yang disinggung oleh warganet, diantaranya kasus 6 laskar FPI yang tewas di KM 50.

"#PresidenBikinGaduhMulu. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Predator KM 50 korban nya 6 laskar FPI harus di tahan dan di adili...," tulis akun Toni17250685.

"Akibat kebanyakan gaya gak ngerti apa2 mukidi main kerja sama aja dgn china. Sampai anak cucu cicit saja utang urusan Kereta Jkt-Bdg khusus org kaya ini belum tentu bisa terbayar. MUBAZIR. #PresidenBikinGaduhMulu," @DayatPondok.

"Istilah 'Senjata Makan Tuan' bukan mitos. Jadi jangan dikira klo cukong itu hidupnya enak dan tenang. Banyak harta & uang iya, tapi kebahagiaan jauh seperti langit dan bumi #PresidenBikinGaduhMulu," @ferry_update.

"Terimakasih atas Pengkhianatanmu," tulis akun lainnya.

Jauh sebelum itu, tagar #PresidenTerburukDalamSejarah terlihat bergema di media sosial Twitter juga pada Rabu (21/7/2021).

Ketika tagar tersebut diklik, terlihat para netizen Twitter saling mencurahkan isi hati mereka terkait dengan kondisi dari kesulitan hidup yang mereka tengah jalani saat ini.

Mayoritas dari mereka menganggap bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak membantu kondisi perekonomian yang ada tetapi justru memperburuk keadaan.

Bahkan diantara mereka menganggap dengan kebijakan PPKM Darurat yang kini diperpanjang hingga Minggu (25/7/2021) membuat kondisi semakin tidak kondusif.

Selain itu ada juga sejumlah tangkapan layar dari judul berita di beberapa media online saat Jokowi dan pihak pemerintah lainnya terlalu ‘menyepelekan’ keadaan pandemi sehingga hingga saat ini kasus Covid-19 tak kunjung usai.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT