Habib Ali Kwitang Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional, PWNU DKI; Kiprahnya Dinilai Cukup Besar

Minggu 05 Sep 2021, 02:58 WIB
Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Maarif bersama pengurus, meminta izin kepada keluarga Habib Ali Kwitang, Sabtu (4/8/2021). (Foto/deny)

Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Maarif bersama pengurus, meminta izin kepada keluarga Habib Ali Kwitang, Sabtu (4/8/2021). (Foto/deny)

Kemudian Kiai Marzuki ‘menegur’ Habib Ali karena dulu dirinya lah yang meminta untuk mendirikan NU di Batavia, namun ternyata setelah berdiri Habib Ali malah tidak bersedia gabung.

“Sampai pada akhirnya Habib Ali memproklamirkan dirinya jadi warga Nahdliyin. Ini jarang yang ungkapkan, padahal ini dipublikasikan di Koran-koran zaman dulu. Salah satu korannya berbahasa Belanda, koran Het Nieuws van den Dag (terbit) tanggal 20 Maret 1933,” jelasnya.

Anto menuturkan, Habib Ali Kwitang mendeklarasikan dirinya menjadi Nahdliyin pada 1933, atau setahun sebelum wafatnya Kiai Marzuki. 

Kemudian diadakan Kongres NU di daerah Kramat, Batavia. KH Abdul Wahab Chasbullah yang bertugas memimpin jalannya kongres tersebut.

Setelah Habib Ali Kwitang mendeklarasikan diri menjadi Nahdliyin, ada sekitar 800 ulama yang saat itu siap masuk NU.

“Dan kurang lebih seribu, disebutkan di koran itu, siap masuk pula menjadi warga Nahdlatul Ulama. Pertama Habib Salim bin Jindan,” jelasnya.

Di koran Belanda itu, lanjut Anto, pada saat itu Habib Salim bin Jindan mengkritik NU.

Namun kemudian, Habib Ali Kwitang menenangkannya. Kemudian Habib Ali Kwitang mendeklarasikan dirinya sebagai Nahdliyin. 

Setelah mendengar ‘pengakuan Habib Ali Kwitang’, peserta yang hadir berdiri dan bertepuk tangan bersama. KH Abdullah Wahab Chasbullah juga senang dengan sikap yang ditunjukkan Habib Ali Kwitang tersebut. (deny)

Berita Terkait

News Update