Tanggul Sungai Citarum Retak, PJ Bupati Bekasi: Sudah Dikunjungi Presiden, Kok Kejadian Lagi, Saya Juga Malu

Jumat 03 Sep 2021, 02:20 WIB
PJ Bupati Bekasi beserta jajarannya saat meninjau lokasi normalisasi kali Cikarang di Desa Sukajaya, Kamis (02/08/2021). (Foto/Ihsan)

PJ Bupati Bekasi beserta jajarannya saat meninjau lokasi normalisasi kali Cikarang di Desa Sukajaya, Kamis (02/08/2021). (Foto/Ihsan)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan turut menyayangkan dengan jebolnya tanggul sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, yang masih dibangun secara darurat.

Menurutnya, tanggul tersebut sudah seharusnya dibangun secara permanen. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar tanggul permanen agar dibangun selama 2-3 bulan sejak bencana tersebut.

Hal itu saat presiden Jokowi meninjau langsung tanggul sungai Citarum yang jebol di Pebayuran pada 24 Februari 2021 lalu.

“Harusnya sudah dianggarkan. Karena presiden kan sudah menginstruksikan, dalam tiga hari diperbaiki darurat, dalam 2-3 bulan harus dibangun permanen. Sudah instruksi presiden, kok,” terangnya, Kamis (02/09/2021).

Adapun kampung Babakan Banten, Desa Sumberurip merupakan lokasi yang dijadikan tanggul darurat yang baru saja dibangun di lokasi tanggul jebol Sungai Citarum.

“Ya, ternyata itu, kan, masih perbaikan darurat hingga saat ini. Itu pun sudah amblas turun beberapa meter, terus kiri kanannya juga ternyata ada retakan-retakan lagi,” ujar PJ Bupati Dani Ramdan.

PJ Bupati Bekasi tersebut telah mengecek langsung ke lokasi, di mana hasilnya, titik kritis tersebut di tanggul darurat semakin luas dari awalnya 80 meter kini menjadi 400 meter.

Sebelumnya Dani Ramdan, telah melakukan pertemuan dengan pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum beberapa waktu yang lalu, untuk mempercepat perbaikan tanggul.

“Kemarin makanya saya panggil BBWS Citarum, saya minta tolong perhatiannya, deh. Tapi memang baru diganti nih kepala balainya.

"Saya minta tolong, lah, masak dikunjungi presiden terus kejadian lagi? Anda, kan, nanti bisa dipecat, saya bilang. Saya juga malu sebagai kepala BPBD Jabar,” jawab Dani.

Berita Terkait

News Update