ADVERTISEMENT

Tangis Pilu Ibu Rumah Tangga yang Harus Kehilangan Suami Karena Terpapar Covid-19, Bingung Soal Kebutuhan Hidup

Rabu, 1 September 2021 16:52 WIB

Share
Endang Eka Ningsih (44), seorang ibu rumah tangga yang ditinggalkan suaminya karena terpapar Covid-19. (ffoto: cr01/Pandi).
Endang Eka Ningsih (44), seorang ibu rumah tangga yang ditinggalkan suaminya karena terpapar Covid-19. (ffoto: cr01/Pandi).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Air mata keluar dari kedua bola mata Endang Eka Ningsih (44), tak kuasa menahan kesedihan setelah sang suami meninggalkan dirinya selamanya akibat terpapar Covid-19.

Ya, itulah tangis pilu seorang ibu rumah tangga yang harus kehilangan suami karena dengan tiba-tiba ternyata dinyatakan terpapar Covid-19 dan tak lama kemudian meninggal dunia.

Endang begitu bersedih, apalagi saat suami meninggal, sang anak yang masih duduk di kelas 3 SMP, menambah dalam kesedihan Endang.

Suami adalah sandaran hidup, pencari rejeki. Kini dia entah harus teriak kepada siapa untuk kebutuhan hidup bersama anaknya.Kini dia bingung soal kebutuhan hidup,

Pandemi Covid-19 memang banyak membuat anak-anak jadi yatim, san kehilangan sosok untuk menopang hidup,

Suaminya pergi meninggalkan dirinya dan sang anak sejak Maret 2021 lalu usai mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Awalnya sang suami masuk rumah sakit karena penyakit gula yang dideritanya.

Awalnya, saat masuk rumah sakit, sang suaminya dinyatakan negatif Covid-19 usai dilakukan tes Covid-19. Namun setelah masuk ruang ICU, sang suami dinyatakan positif Covid-19 usai dilakukan tes Covid-19.

"Suami saya sakit gula, pertama dites itu negatif, pas masuk ICU terus dites lagi malah positif. Kemungkinan ketularan dari rumah sakit," ujarnya sambil menangis tak kuat menahan kesedihan, Rabu (01/09/2021).

20 hari mendapatkan perawatan di rumah sakit, kondisi sang suami tak kunjung membaik. Kemudian dia dinyatakan meninggal dunia dengan status sebagai penyintas Covid-19.

Rasa sedih tak bisa dibendung lagi. Sejak kepergian suami, Endang bersama anaknya hanya bisa murung. Bahkan dirinya sempat merasa trauma dan tidak keluar rumah beberapa hari.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT