JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera bereaksi terkait klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut rakyat semakin percaya pada pemerintah.
Mardani Ali Sera meminta agar Jokowi jangan memuji pemerintahan yang dipimpinnya, karena hal itu dinilai tidak adil.
Hal itu diungkapkan Mardani melalui akun Twitter-nya @MardaniAliSera, pada Senin (30/8/2021) lalu.
"Paling enak jangan memuji diri sendiri," tulis Mardani Ali Sera, dikutip poskota dari @MardaniAliSera.
Mardani juga melanjutkan, secara psikologi sosok yang hobi memuji diri sendiri dianggap memiliki masalah dalam kepercayaan dirinya.
"Bahkan kalau secara psikologis orang yang suka muji diri sendiri ter kategori punya masalah kepercayaan diri," ujarnya.
Mardani Ali Sera menyarankan kepada pemerintah untuk membiarkan publik atau lembaga survei saja yang menilai.
"Biarkan publik atau lembaga survey yang menilai," ujarnya.
Mengenai hal itu, banyak warganet yang berikan komentar di unggahan Mardani Ali Sera, mengenai tingkat kepercayaan rakyat kepada pemerintahan Jokowi.
"Krg adil klo yg disentil hanya pak Jkw, buk Mega juga gitu lho pak @MardaniAliSera . Atau itu mungkin budaya petinggi pedeipe, krna kg ada yg muji, kecuali pengamat bayaran atw tkg survey bayaran," @NoorMuzani
"Masih adakah lembaga survey yang bisa dipercaya?," @RUmar1971
"Masalah mental," @M_adinugroho.
Sebelumnya, publik sempat dihebohkan dengan sejumlah pesan menohok melalui pesan mural di sejumlah tembok jalanan.
Publik banyak yang menilai, hal itu merupakan bentuk rasa kepercayaan masyarakat yang menurun terhadap pemerintahan Jokowi.
Namun secara terang-terangan, Jokowi membantah anggapan itu, ia mengklaim jika indeks kepercayaan masyarakat kepada pemerintahannya justru meningkat hingga 115,6.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bersama pimpinan partai koalisi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
"Kalau kita lihat terakhir, kemarin baru melihat minggu terakhir indeks kepercayaan pemerintah itu juga naik. Dari 97,6 kemudian 115,6," kata Jokowi dalam saluran Youtube Sekretariat Presiden yang baru diunggah Sabtu (28/8/2021).
Dalam klaim tersebut, Jokowi tidak menyebutkan sumber data yang ia sampaikan, namun jika dilihat data yang disampaikan, sama dengan riset yang dilakukan Danareksa Research Institute (DRI). (cr09)
.jpg)
.jpeg)
