Koperasi, lanjut dia, tidak melulu soal simpan pinjam namun juga ada yang berbentuk sembako yang berbentuk usaha kerakyatan.
"Semisal anggota ingin Qurban itu bisa menggunakan iuran dari yang disetor ke koperasi itu," imbuhnya.
Saat ini, di Kota Tangerang terdapat 298 koperasi yang aktiv. Kata Kholil, bila masyarakat tertarik menjadi anggota hal yang pertama dilakukan adalah bertanya soal letak koperasi yang rekomendasi. Itu bisa ditanyakan di Kelurahan masing-masing.
"Lewat koperasi ini kita mendorong masyarakat untuk tidak terjerat rentenir. Meningkatkan potensi ekonomi masyarakat. Persyaratan tidak rumit untuk menjadi anggota, tinggal daftar ke koperasi menyerahkan keperluan berkas dan bayar iuran setiap bulan. Dan jangan lupa pelajari AD/ART," jelasnya.
Terutama para pemuda, diakui Kholil pemahaman soal koperasi masih minim. Mereka masih ragu bila bergabung dengan koperasi, sehingga lebih memilih Pinjol. Padahal koperasi sangat bermanfaat dalam kesejahteraan.
"Mari kita jadikan koperasi sebagai salah satu pendorong ekonomi masyarakat melalui gerakan pemuda. Koperasi sebagai sarana untuk mensejahterakan masyarakat," pungkasnya. (*)