Operator KWK Sebut Pernyataan PSI Tanpa Didukung Data Valid Terkait Mahalnya Pengadaan Mikro Trans

Selasa 31 Agu 2021, 21:08 WIB
Armada bus kecil atau mikro trans dari operator KWK pengadaannya disebut kemahalan. (ist)

Armada bus kecil atau mikro trans dari operator KWK pengadaannya disebut kemahalan. (ist)

"Kritikan teman saya, Eneng Milianasari hanya berdasar pencariaan browsing di google. Bukan data yang valid, sehingga bisa menimbukan interprestasi masyarakat. Karena nilai pengadaan 3000 armada Metro Trans Bus Kecil Ber -AC mencapai Rp1 triliun lebih. Ini yang sama sekali tidak masuk akal," paparnya.

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta Enang Milianasari, mempertanyakan proyek pengadaan unit armada bus kecil ber-AC yang terintegrasi dengan Jak Lingko karena dinilai terlalu mahal.

Eneng mengatakan mahalnya program bus kecil ber-AC bisa terlihat dari E-Katalog LKPP yang memuat harga rata-rata jasa angkot ber-AC sebesar Rp5.339 per kilometer untuk jarak tempuh 180 kilometer per hari dan Rp5.826 per kilometer untuk jarak tempuh 200 kilometer per hari.

Eneng mengatakan, setiap hari PT Transjakarta berpotensi membayar tiap angkot sebesar Rp Rp1.048.640 untuk jarak tempuh 180 kilometer dan Rp1.067.833 untuk jarak tempuh 200 kilometer.

"Mobilnya pakai Daihatsu Granmax dan Suzuki Carry tapi biayanya lebih dari Rp 1 juta per hari, rasanya kok tidak logis. Sebagai perbandingan, sewa mobil Kijang Innova termasuk sopir dan BBM biasanya tidak sampai Rp1 juta per hari," ucapnya.

"Padahal harga beli mobil, fitur, dan konsumsi BBM Kijang Innova jauh di atas Daihatsu Granmax dan Suzuki Carry," pungkasnya. (deny)

News Update