JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaannya di pergudangan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada awal tahun 2021, tak membuat Fajar Rizky (21) menyerah terhadap keadaan.
Ditambah sulitnya mencari pekerjaan pengganti akibat dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, Rizky sempat lontang-lantung selama 3 bulan.
Tak mau lama-lama berdiam diri, Rizky akhirnya menemukan peluang usaha saat area pemakaman Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara dibuka pada akhir Maret lalu.
Akhirnya ia menemukan peluang usaha saat area pemakaman Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara dibuka pada akhir Maret lalu.
Sejak saat itu, pemuda lajang tersebut mencoba peruntungan dengan menjual bunga tabur di makam.
Bermodal uang Rp300 ribu yang ada di dompetnya, meja kecil dan payung, Rizky membuka lapak bunga tabur di gerbang masuk TPU Rorotan.
Tak disangka, hari pertama buka lapak bunga tabur, Rizky langsung meraup omset Rp500 ribu.
Bahkan, selama berjualan bunga tabur, Rizky bisa meraup omset hingga jutaan rupiah, sejalan dengan angka kematian Covid-19 melonjak pada beberapa pekan lalu.
"Perhari ya, kalau lagi rame ya di atas Rp500 ribu, kalau lagi sepi ya di bawah. Pernah dapat sampe Rp1 juta lebih pas lagi tinggi kematian Covid-19," ujar Rizky saat ditemui di lapak bunga taburnya, Jumat (27/8/2021).
Tak hanya bunga tabur, di lapaknya juga menjual bunga tangkai dan air mawar. Untuk bunga tangkai dihargai Rp15 ribu untuk dua tangkai, dan air mawar dijual Rp10 ribu per-botolnya.
"Kembang tabur yang plastik kecil saya jual Rp15 ribu dapat 2 bungkus, yang ini (besar) Rp30 ribu ada yang Rp25 ribu," terang Rizky.
Bila barang dagangannya ludes dibeli peziarah, Rizky tinggal menghubungi suplier untuk dikirimkan aneka bunga makam sesuai pesanannya.
"Kalau saya ada supliernya tinggal ngirim, tinggal nelpon gitu nanti anter sini. Misalkan kaya mesen ini, mesen ini, tinggal anter," terangnya.
Rizky mengaku, meski saat ini angka kematian akibat Covid-19 menurun, tak membuat omsetnya anjlok.
"Ada aja yang ziarah setiap harinya. Apalagi kalau hari libur, kayak Sabtu, Minggu itu rame," ucapnya.
Meski panas terik, kepulan debu jalanan, dan sura bising kendaraan yang hilir mudik memasuki TPU Rorotan, tak sedikitpun membuat Rizky mengeluh menjalani usahanya.
Sejalan dengan suksesnya usaha bunga taburnya, warga yang bermukim di sekitar TPU Rorotan pun mulai meniru apa yang dilakukan Rizky.
Setidaknya, saat ini ada sekitar 8 lapak penjual bunga tabur makam di sekitar TPU Rorotan.
"Kalau di sini kan ada 8 (lapak penjual bunga tabur makam). Kalau mereka mereka orang kan pada belakangan," terangnya.
Rizky bersyukur, usaha bunga taburnya laris manis dibeli peziarah makam di TPU Rorotan. Keuntungan penjualannya Rizky tabung untuk modal meminang pujaan hatinya.
"Alhamdulillah, doain aja (cepat menikah)," pungkasnya. (yono)