Ia menyebut, jika kebakaran yang terjadi menjelang larut malam, di mana sedang menghangatkan sayur untuk santapan makan malamnya.
Lalu dengan kagetnya, sang istri tergopoh-gopoh berteriak histeris ada kebakaran.
Hal tersebut sontak membuat Junaedi kaget, dan dengan spontan langsung mematikan kompor, keluar dari kontrakan bedeng untuk menyelamatkan diri.
Junaedi hanyalah pekerja sebagai tukang pencari sampah kelililing, di komplek perumahan yang tak jauh dari sekitar pemukiman yang terbakar tersebut.
"Semua keluarga saya hanya bisa menyelamatkan nyawa, paling baju saya ini aja yang saya pakai sejak tadi malam, sisahnya tak tersisa," tambah Junaedi.
Sejak api padam pada subuh, pukul 04.00 pagi tadi, Junaedi dan beberapa penghuni lainnya sibuk mencari barang bekas.
Kebakaran tersebut juga membuat barang perabotan miliknya hangus.
"TV, kulkas, tempat tidur dan peralatan dapur sudah hangus saya lihat, tak ada yang bisa diselamatkan," tambahnya
Selain itu, menurut Junaedi, atas kebakaran tersebut ia kehilangan uang sekitar dua juta rupiah, yang akan ia gunakan untuk modal lainnya.
"Kalo dipikir-pikir kurang lebih ada dua juta rupiah saya kehilangan dari kebakaran tadi malam, padahal itu buat modal saya selanjutnya dan keperluan hidup sehari-hari," papar Junaedi.
Saat ini para warga di pemukiman tersebut telah membuat sebuah tempat pengungsian.
Hanya saja, masih saja membuat Junaedi masih merasa trauma akan kebakaran tersebut.