Prof Wiku Adisasmito: Meskipun data yang terpapar Covid-19 secara nasional masih tinggi, namun angka kesembuhan juga mengalami peningkatan.(Foto/satgascovid-19)

Nasional

Prof. Wiku Adisasmito Umumkan Penularan Covid-19 Menurun di Indonesia, Angka Kematian Masih di Atas 1.000 Orang

Rabu 25 Agu 2021, 18:14 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Angka penularan Covid-19 per hari Rabu (25/8/2021) dikabarkan menurun.

Sedangkan kasus kematian masih tinggi di atas 1.000 orang.

Kasus positif Covid-19 per hari Rabu (25/8/2021) bertambah sebanyak 18.671,  sehingga secara nasional mereka yang terinfeksi penyakit ini mencapai 4.026.837.

Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tentang perkembangan kasus Covid-19 per hari Rabu (25/8/2021).

Mereka yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 1.041 kasus, sehingga secara nasional mereka yang wafat sudah mencapai 129.293.

Kabar gembira dengan adanya pasien sembuh dari Covid-19 yang terus melonjak penambahannya.

Per hari Rabu (25/8/2021) bertambah 33.703 kasus, sehingga secara nasional mereka yang sembuh mencapai 3.639.867.

Per hari Rabu (25/8/2021) Satgas mengumumkan adanya tiga provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi di atas 1.000 orang.

Jawa Barat yang terus naik penambahan kasus positif mencapai 5.464 orang. Sedangkan Jawa Timur bertambah sebanyak 1.619 orang dan
Sumatera Utara bertambah sebanyak 1.020 orang.

Per hari Rabu (25/8/2021) DKI Jakarta mengalami kenaikan kasus positif yang mencapai 789 orang.

Ini naik dibandingkan sehari sebelumnya (Selasa, 24/8/2021) penambahan kasus positif di bawah 500 orang.

TERAPKAN STRATEGI

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan Pemerintah Daerah untuk menerapkan beberapa strategi pengendalian dengan tetap mempertahankan perkembangan kasus nasional agar tetap terkendali.

Pertama, menerapkan protokol kesehatan secara disiplin pada semua sektor.

Pemerintah berusaha keras memastikan dan memantau penerapan protokol kesehatan yang menyeluruh di fasilitas publik, fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Kedua, penguatan upaya 2T, yaitu testing dan tracing demi mencapai efisiensi pengendalian Covid-19.

Maka jenis testing epidemiologis atau testing yang menargetkan terarah kepada suspek dan kontak erat akan digencarkan.

Ketiga, pemberdayaan fasilitas pelayanan primer yang bertujuan distribusi pasien sesuai kondisi masing-masing daerah.

Dan kedepan, fasilitas kesehatan akan melayani pasien dengan gejala berat atau kritis.

Sementara pasien dengan gejala lainnya dilayani fasilitas terpusat yang ada.

"Selain itu, untuk upaya penanganan sedini mungkin, pemerintah mendorong pemanfaatan puskesmas dan klinik mandiri yang sudah ada," lanjut Wiku dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Selasa sore (24/8/2021). (johara)

Tags:
covid-19juru bicara penanganan covid-19Prof. Wiku Adisasmito

Reporter

Administrator

Editor