JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 141.000 warga Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, sudah divaksin Covid-19. Jumlah itu setara 67 persen dari target yakni 252.661 jiwa.
Camat Kramat Jati, Eka Dharmawan mengatakan, warga di wilayah tempat tinggalnya masih banyak yang menolak untuk melakukan vaksinasi Covid-19, mereka menolak divaksin AstraZeneca..
"Ada yang menolak, pertama padangan terhadap jenis Sinovac dan AstraZeneca, mereka membanding-bandingkan atau memilih-milih," katanya kepada wartawan, Sabtu (21/8/2021).
Hak itu dialami oleh Eka kala dirinya meninjau sentra vaksinasi Covid-19 di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sudah puluhan orang yang mengantre kala itu, namun setelah mengetahui jika vaksin yang dipakai berjenis AstraZeneca, 20-30 orang langsung membubarkan diri.
"Itu kenyataan. Ada saya itu di lokasi mereka bubar," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian itu, ia memutar otak agar pihak Puskesmas Kecamatan Kramat Jati menyediakan dosis vaksin jenis Sinovac.
Padahal dalam surat edaran Dinas Kesehatan warga penerima dosis pertama wajib dengan vaksin AstraZeneca.
Akan tetapi, demi capaian vaksin Covid-19, pihaknya pun menyediakan vaksin jenis Sinovac untuk dosis pertama.
"Terus ada pandangan, sudah divaksin kok masih kena, itu masih ada, sehingga target beberapa kelurahan kelihatan banyak sekarang," tuturnya.
Sebelumnya dikabarkan, ada beberapa faktor penghambat pencapaian vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari target sebanyak 252.661 jiwa warga Kramat Jati yang mesti divaksin, pihak Pemerintah Kota Jakarta Timur baru dapat melakukan penyuntikan sebanyak 67 persen atau sekira 141.000 jiwa
Kata Camat Kramat Jati, Eka Darmawan, masalah pertama ada pada data kependudukan warga Kramat Jati.
Contohnya, di Kelurahan Kramat Jati setelah dilakukan vaksinasi, target dari Dukcapil tersisa 13.000.
"Ternyata kondisi lapangan, setelah diverifikasi data oleh Lurah dan Dasawisma, FKDM, RT dan RW itu hanya 6.000 sisa warga yang belum vaksin," ucapnya kepada wartawan, Sabtu (21/08/2021).
Sebab, menurut Eka, 7.000 warga Kramat Jati yang terdata di Dukcapil DKI Jakarta sudah tak tinggal lagi di wilayahnya.
Contoh lainnya, warga RW 01 Kelurahan Cawang dengan total 2.000 sudah tak ada di wilayahnya
Sebab tiga RT di RW 08 tersebut lahannya sudah dibebaskan oleh PT Sido Bangun Utama sehingga tak adalah lagi warga yang tinggal di sana.
"Mereka yang KTP di wilayah kita, tapi sudah tidak tinggal di wilayah kita," katanya.
Lanjutnya, ada pula warga yang tak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19 lantaran punya komorbid (penyakit penyerta).
Meski demikian, pihaknya akan melakukan sensus vaksinasi Covid-19 melalui RT. Hal itu guna mengetahui ada berapa warga yang belum divaksin di masing-masing wilayah.
"Cleansing data, yang mana yang belum vaksin itu bisa kita lakukan vaksin," tuturnya. (Cr02)