"Awalnya, saya tahu dari Hansip bahwa ada kejadian pembacokan pada satu anak remaja oleh Gengster. Tapi saya gak tau cara mereka melukai korban pertama tersebut, dalam kejadian itu saya hanya menemukan sarung celurit," tambahnya.
Mul mengatakan sejak kejadian, saat itu ia pun berinisiatif untuk memantau akun sosial media milik para Gengster.
Namun Mul mengatakan bahwa nama akun sosial media para Gengster tersebut sering mengubah nama akun.
"Mereka punya akun sosial media, nama akun tersebut suka berganti-ganti nama," pungkas Mul.
Menurut Mul ia belum tahu pasti apa penyebab para Gengster selalu meneror kampungnya itu.
Namun, ia sempat mendapat informasi bahwa salah satu dari Para Gengster tersebut, tak ada masalah dengan para remaja yang masih di lingkungan depan gang (tempat terjadinya pembacokan ketua RW Dadang).
Tetapi gengster tersebut berkata bahwa ada beberapa warga yang mencoba mengusik kelompok mereka.
"Saya bingung juga warga laporannya gimana, intinya ada sempat ketemu Gengster.
"Gengster tersebut menegaskan hanya ada problem dengan warga yang masih dilingkungan tersebut karena mengusik kelompoknya.
"Tapi sejauh ini saya tidak tahu warga yang mana yang dimaksud," tutup Mul
Menurut Mul, para Gengster tersebut sering beraksi pada tengah malam dini hari, dan mereka sering membawa senjata tajam dan menyiarkan langsung di sosial media Instagram lewat fitur Live Instagram.