Danpussenkav tinjau langsung fasilitas kendaraan khusus di pabrik Pindad. (foto: pindad)

NEWS

Hmm... 52 Persen Lebih Alutsista TNI Usang, ISESS: Modernisasi Secara Teliti

Sabtu 21 Agu 2021, 05:21 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) bagi Indonesia telah menjadi hal yang wajib dilakukan. Apalagi saat ini lebih dari 52 persen alutsista dimiliki Indonesia sudah berumur lama alias usang dan membutuhkan peremajaan.

Hal itu disampaikan pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi. Menurutnya, modernisasi alutsista sebagai hal yang mendesak dilakukan dengan rencana cepat, efektif, namun terukur sebagai perwujudan terhadap upaya menjaga NKRI.

"Dalam proses melaksanakan pembelian alutsista perlu dilakukan secara teliti, komprehensif dan dilaksanakan dengan tepat," ujar Fahmi saat berbincang dengan wartawan, di Jakarta, Jumat (20/8/2021).

Namun, sambung Fahmi, mengingat proses pembelian alutsista baru memerlukan waktu cukup panjang maka sambil menunggu berjalannya proses tersebut, perlu memanfaatkan dan melakukan modenisasi alutsista yang telah ada untuk dapat dipergunakan seefektif dan seefisien mungkin sehingga TNI selalu siap untuk menghadapi keadaan dengan alutsista yang ada.

"Dalam pemanfaatan alutsista yang sudah ada, TNI AD saat ini masih aktif
mengoperasikan tank AMX-13 yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Prancis pada
awal tahun 1960 guna persiapan kampanye militer Trikora," jelasnya.

AMX 13

Fahmi memaparkan, saat ini sekitar 275 unit AMX 13 versi kanon 75 mm dan 105 mm masih dipergunakan oleh Pusat Kesenjataan Kaveleri yang tersebar di beberapa Kodam di Indonesia. Reputasi tempur tank AMX 13 terbilang sudah teruji di berbagai negara. Di Indonesia, AMX 13 dipergunakan dalam Operasi Seroja Timor Timur yang saat ini menjadi negara Timor Leste.

"AMX 13 ini lebih baik dan teruji dari tank Scorpion yang juga dipergunakan oleh TNI AD, maka langkah yang realistis adalah melaksanakan modernisasi tank AMX 13 sehingga dapat dipergunakan sampai dengan 15 tahun ke depan," paparnya.

Modernisasi AMX 13, lanjut Fahmi, juga sejalan dengan kemampuan Pemerintah Indonesia yang untuk saat ini belum dapat membeli tank ringan atau tank medium dalam jumlah besar untuk mengganti tank AMX 13.

Sebagai perbandingan, di beberapa negara juga masih mempergunakan tank AMX 13 yang telah dimodernisasi seperti di negara Argentina, Venezuela, Meksiko dan Singapura.

Apabila modernisasi tank AMX 13 ini dapat terealisasi yang meliputi penggantian sistem mesin dan transmisi diesel yang terintegrasi baik, penggantian turret dari FL 11 laras kanon 75 mm menjadi turret FL 12 laras kanon105 mm disertai dengan computer balistik, peralatan tempur malam, remote control weapon system, alat komunikasi modern dengan battle management system.

Sedangkan pada tank AMX 13 APC pengangkut personel pemasangan remote control weapon system laras kanon ukuran sedang, serta senjata anti tank, maka modernisasi akan menjadikan tank AMX 13 milik TNI AD ini memiliki daya jelajah dan manuver darat yang optimal, mampu melaksanakan perang modern siang atau malam serta dapat mengantisipasi serangan darat dan udara.

"Selain itu dengan dukungan sistem informasi logistik serta bila memiliki ketersediaan suku cadang maka akan menjamin penggunaan tank ini sampai dengan 15 tahun ke depan," tandasnya.

Tank Harimau

Fahmi mengungkapkan, tank AMX-13 ini sesuai rencananya akan diganti dengan Tank Harimau yang diproduksi Pindad yang merupakan hasil kerja sama dengan Turki. Namun yang menjadi masalah, kapasitas produksi Pindad akan memakan waktu yang sangat lama untuk dapat mengganti sepenuhnya. 

"Untuk menjaga kekuatan, saya kira retrofit dan modernisasi juga tetap perlu dilakukan pada tank AMX-13 yang ada, agar lifetime-nya bisa diperpanjang sekitar 10-15 tahun sehingga selama tank pengganti belum tersedia sepenuhnya, kekuatan dan kemampuan tempur kavaleri kita tidak berkurang," tegasnya.

Fahmi mengakui, di tengah pademi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir  serta terbatasnya anggaran pertahanan Indonesia dibandingkan negara-negara lain, maka modernisasi tank AMX 13 ini menjadi langkah efisien dan efektif dalam menjaga performa TNI menjaga kedaulatan bangsa dan negara. 

"Si vis pacem, para bellum". Berharap damai, bersiaga perang adalah ungkapan yang umum digunakan di mana kekuatan militer yang memadai akan menjamin negara- negara lain untuk menghormati negara yang bersangkutan serta tidak berupaya untuk melakukan penyerangan.

"Jadi rencana modernisasi dan penguatan TNI adalah suatu keharusan yang berkesinambungan, akan lebih baik bila TNI memiliki kemampuan yang terjaga untuk mengatasi segala ancaman terhadap kedaulatan negara Republik Indonesia," paparnya. (*/ys)

Tags:
52 Persen Lebih Alustsista TNI UsangISESS: Modernisasi Secara TelitiAlutsista TNI UsangAlutsista Indonesia Perlu Dimodernisasi52 Persen Alutsista TNI Sudah BerumurAlutsista TNIAlutsista IndonesiaInstitute for Security and Strategic StudiesPengamat Militer dan Pertahanan dari ISESSKhairul Fahmi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor