Pria paruh baya itu juga mengatakan, terjadinya tawuran sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.
Disebutnya, apabila sudah terjadi tawuran tak jarang membuat warga sekitar sepertinya dirinya merasa ketakutan.
"Wah ngeri mas. Orang pake samurai semua kalo berantem pake celurit samurai," cetusnya.
Sementara itu, BW salah seorang warga lainnya, menjelaskan, terjadinya pertikaian antar dua kelompok pemuda itu kerap "kucing-kucingan" dengan pihak kepolisian.
Disebutnya, tak jarang pihak keamanan bahkan warga sekitar sering melerai ketika terjadinya tawuran.
Namun, melihat kondisi sudah sepi kedua kelompok kembali melancarkan aksi tersebut.
"Waktu itu pernah abis ashar tawuran, nanti dibubarkan polisi, polisinya pergi abis isya tawuran lagi," ucapnya.
Bahkan dalam peristiwa tawuran di Johar Baru itu terakhir kembali memakan korban jiwa.
Pria yang berprofesi sebagai tukang ojek yakni Indramayu (51) harus meregang nyawa ketika hendak melerai aksi tawuran tersebut.
BW mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat, Indramayu meregang nyawa di wilayah Kampung Rawa pada saat ia sedang melerai aksi saling serang tersebut.
"Itu terakhir ada yang meninggal, kan, di sana (kampung rawa), sering banget di sini, saya sampe heran juga," tutupnya. (cr-05)