JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pertahanan Prabowo belakangan ini dikabarkan cukup sering memuji Presiden Jokowi.
Yang terbaru ketika HUT ke-76 Republik Indonesia, Prabowo ungkapkan jika Presiden Jokowi sudah memerintahkan semua menteri bekerja maksimal mungkin atasi Covid-19.
“Bapak Presiden Jokowi sedang bekerja dengan all out. Bapak Presiden Jokowi perintahkan ke semua menterinya untuk fokus tangani pandemi Covid-19,” ujarnya.
Terkait pujian kepada Jokowi, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun lantas membongkar siasat dibalik pujian Prabowo Subianto.
Hal itu Refly ungkapkan melalui kanal YouTube Refly Harun, Ia menduga Prabowo saat ini sedang mengincar limpahan pendukung Jokowi agar bisa mendukungnya di Pilpres 2024.
“Prabowo puji Jokowi karena dia ingi mendapat limpahan pendukung Jokowi di Pilpres 2024 nanti,” kata Refly, dikutip pada Kamis (20/8/2021).
Menurut Refly, orang-orang yang sebelumnya mendukung Prabowo di Pilpres 2019 lalu adalah orang-orang yang membenci Jokowi.
Karena tak ada pilihan calon presiden lain, maka mereka para pembenci Jokowi memilih Prabowo.
“Prabowo punya latar belakang Orde Baru. Orang-orang pilih Prabowo karena benci ke Jokowi, bukan karena sosok Prabowo sendiri,” ungkapnya.
“Dalam survei sebelumnya, Prabowo yang biasanya unggul, kini malah terjengkang di urutan kelima,” ucapnya.
Maka dari itu menurut Refly, Prabowo sangat berharap dapat mengantongi dukungan dari Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baru-baru ini, Prabowo juga membuat publik terkejut pasalnya banyak yang menduga Menhan membuat pernyataan seolah pro China.
Menurut pernyataan Prabowo bangsa Indonesia diminta untuk berani jujur seperti negara China. Hal itu dikarenakan para pemimpin China sangat layak untuk ditiru saat ini.
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto ketika menyampaikan Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik saat memperingati 50 tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
"Kita harus jujur dan mengakui apa yang dilakukan pemimpin-pemimpin Tiongkok dalam 45 tahun ini adalah sesuatu yang harus kita pelajari," ujar Prabowo pada Senin (16/8/2021).
Prabowo menambahkan bahwa bangsa Indonesia bisa melihat cara China berkembang di kawasan Indo-Pasifik, apalagi 50 persen penduduk dunia dan produktivitas berada dan berasal dari negara itu.
"Mau tidak mau, kita lihat Tiongkok telah melakukan pembangunan yang hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia," ucap Prabowo lebih lanjut.
Dalam 40 tahun terakhir, negara berjuluk tirai bambu itu mampu keluar dari kemiskinan yang mencapai angka 99 persen dan hanya ada 1 persen masyarakat ada di atas garis tersebut. (cr09)