ADVERTISEMENT

Terungkap! Utang Terbesar Rezmi Jokowi Ternyata Bukan untuk Infrastruktur, Pakar Ekonomi Ini Beberkan Buktinya

Sabtu, 21 Agustus 2021 12:13 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan. (foto: dok. biro pers istana)
Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan. (foto: dok. biro pers istana)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pakar ekonomi, Faisal Basri mengungkapkan utang negara yang dibuat selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Faisal Basri, setelah ia melihat data soal alokasi belanja negara terbesar yang bersumber dari utang negara, ternyata bukan berasal dari pembangunan infrastruktur negara.

Dalam tulisan yang diunggah di situs pribadinya pada Jumat (20/8/2021) kemarin, Faisal Basri mengungkapkan bahwa belanja paling tinggi adalah untuk membayar bunga utang.

"Karena infrastruktur 'murni' sejatinya tidak habis dipakai dalam satu tahun, maka alokasinya akan tercermin dari belanja modal," tulis Faisal Basri dalam tulisannya.

Selain itu di dalam situs pribadinya tersebut terlihat Faisal Basri menaruh tabel data dari belanja modal selama periode 2014 hingga 2019, dan itu ternyata hanya 21 persen saja.

"Peningkatan terbesar ternyata untuk bayar bunga utang (106 persen). Menyusul belanja barang yang naik 89 persen, lalu belanja pegawai 54 persen. Belanja sosial hanya naik sebesar15 persen," ucapnya melanjutkan.

Sementara itu jika dilihat dari kurun waktu 2019 hingga 2022, terlihat adanya peningkatan belanja yang diambil dari utang masih dimiliki pos pembayaran bunga utang.

Beban bunga utang mengalami kenaikan belanja yang diprediksi mencapai 47 persen dan adanya peningkatan belanja modal sebesar 11 persen.

Selama periode 2019-2022, tercatat memang pos bantuan sosial ada di posisi kedua dengan kenaikan sebesar 30 persen.

"Pos bantuan sosial menduduki posisi kedua dengan kenaikan 30 persen. Tentu kita bisa memahami kenaikan ini mengingat pemerintah harus lebih banyak mengalokasikan dana untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT