BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 yang membuat banyak masyarakat terganggu perekonomiannya dan harus mencari cara untuk tetap bertahan hidup.
Salah satunya kini dialami oleh Hendra, seorang bapak yang kini menjalani profesi sebagai penjual kopi keliling.
Hendra (49) merupakan warga kota Bekasi, yang saat ini telah memberanikan diri untuk berjualan kopi keliling sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia, pada Maret 2020 lalu.
Dagangan yang dijual Hendra kebanyakan memang kopi sachet panas ataupun dingin, untuk harga Hendra tak mematok mahal, hanya berkisar 3 ribu hingga 10 ribu rupiah.
Kepada PosKota.co.id ia mengaku, bahwa dengan usia dia saat ini sudah sulit cari kerja, hingga mencoba peruntungan dengan berjualan.
"Waktu Covid-19 masuk ke Indonesia saya mulai jualan kopi keliling, karena saya sudah kesulitan cari kerja," ucap Hendra
Hendra kini tinggal dengan istri dan seorang anak perempuan di rumah kontrakan yang terletak di Kayuringin Kota Bekasi, yang tidak jauh dari tempat ia berjualan.
Sebelum pandemi, Hendra berprofesi sebagai driver ojek online (mobil) selama enam bulan dan juga pernah bekerja sebagai driver.
Namun ada hal unik yang dilakukan oleh Hendra, jika pada umumnya penjual kopi keliling memakai sepeda, atau sepeda motor, Hendra memakai mobil untuk mengangkut barang barang jualannya.
"Kalau pakai mobil bisa muat banyak barang, kalau pakai motor ribet banget dan muatnya sedikit," ucap Hendra sambil tersenyum.
Hal lainnya adalah, selama berjualan kopi kelililing ia sering sekali menjadi sasaran penertiban dari Satpol PP wilayah Kota Bekasi.
"Sering banget saya jualan kopi disini di kejar kejar satpol PP, ditertibin gitu dah, kadang udah kita kemasin barang barang masih aja di bentak bentak," lanjutnya
Alasan Hendra berjualan di tepi jalan protokol Ahmad Yani, Kota Bekasi atau depan ruko Kalimalang Commercial Center adalah, karena lokasinya strategis banyak pengendara yang lewat sering mampir sebentar, meski kadang hanya untuk melepas penat saja.
"Enggak ada lokasi lain lagi selagi dekat dengan rumah, tapi banyak peminatnya dan strategis, biarinlah disini aja meski sering dipantau terus sama Satpol PP,". ujarnya
Jika mengukur penghasilan perhari Hendra berjualan kopi kelililing, Hendra mengatakan paling tidak sebesar 150 ribu tiap harinya.
"Paling dapet 150 ribu perhari nya, itu udah hitungan kotor yak," tambah Hendra.
Masih dengan Hendra, pernah satu hari, saya dapat Rp1,2 juta cuma jualan kopi keliling dan itu dikarenakan saat ada gabungan rombongan clubb motor," ucap Hendra
Berjualan kopi kelililing di jalan Ahmad Yani, dilakukan pada malam hari sejak pukul 22.00 hingga 05.30 Pagi.
Kalau siang hari jalan protokol tersebut sangat ketat pengawasannya, kalau malam tidak, lagipula kalau pelanggan saya kebanyakan malam hari.
"Hobby saya ngobrol sama orang baru, kadang dari obrolan dapat informasi apa saja dan yang terpenting saya bisa manfaatkan untuk cari uang, mungkin jalannya berjualan seperti ini," tutup Hendra pada Poskota.co.id, Sabtu 14 Agustus 2021, malam.(ihsanfahmi)