TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga di Pamulang, Kota Tangerang Selatan mengeluhkan kenaikan harga dua kali lipat dari layanan air bersih yang dikelola PDAM.
Warga mengeluh nominal tagihan sejak dua bulan terakhir naik dua kali lipat, meski pemakaian debit air normal seperti biasanya.
Hal itu diceritakan Kiki (32), warga perumahan di Jalan H Rekan, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan.
"Bukan hanya saya, warga lainnya di sini pada ngeluh enggak pernah makai PAM, lalu dapat tagihan sampai Rp 200 ribu. Sebelumnya biasa Rp 80-100 ribu," kata kiki kepada awak media, Jumat 13 Agustus 2021.
Kiki menjelaskan, mayoritas warga hanya memanfaatkan air bersih sebagai cadangan.
Sebab, kata dia, sehari-hari untuk mandi memakai air bawah tanah menggunakan jetpam.
Kiki mengaku, berlangganan PDAM sejak tahun 2020 lalu.
Dia hanya dipungut biaya administrasi sebesar Rp 500 ribu karena saat itu masih promo.
Namun, ibu dua anak itu menyatakan, mendapat jawaban kurang memuaskan terkait kenaikan harga setelah menghubungi call center PT Perusahaan Investasi Tangerang Selatan (PITS) yang membawahi PT Tirta Tangsel Mandiri PDAM.
PDAM memberikan alasan kenaikan terjadi karena ada cicilan biaya pendaftaran pasang baru.
"Padahal saya sudah berlangganan tahun lalu dan sudah bayar lunas pendaftaran, tapi masih dibilang ada cicilan dan dibebankan pada biaya pemakaian," ungkapnya.
"Saya juga melihat di Instagram juga banyak keluhannya, kirain saya doang dan warga sini," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi PT Tirta Tangsel Mandiri, Agus Supadmo menjelaskan, pihaknya sedang memperbaiki program sistem pembayaran (billing system).
Karena itu, dia menyebut, persoalan kenaikan harga kemungkinan karena dari pemindahan data.
"Saya ganti ke vendor yang baru. Kemarin ada pemindahan data takutnya ada masalah di situ. Memang ada beberapa yang bermasalah nanti saya cek aja," jelasnya.
Agus berharap, pemindahan data pembayaran tidak merugikan pelanggannya.
"Intinya kan kita enggak mau ngerugiin pelanggan. Udah dari beberapa bulan ini lagi proses. Lagi perbaikan data semua. Nih barusan ada yang gak kedaftar," tambah Agus. (ridsha vimanda nasution)