LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak langsung melakukan pendataan terhadap warga terdampak banjir yang merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Lebak. Hasilnya, ada 1.189 Rumah dan 2 pondok pesantren yang terdampak bencana tersebut.
Setelah dilakukan pendataaan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lebak pun yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak langsung mengecek gudang penyimpanan logistik di Kantor BPBD Lebak.
Hal itu dilakukan guna menyiapkan bantuan berupa paket pemenuhan logistik kepada warga yang terdampak banjir tersebut.
"Tadi teman-teman sudah memberikan bantuan terhadap warga terdampak bencana banjir, seperti di Kecamatan Kalanganyar, Rangkasbitung dan 4 Kecamatan lain nya di Kabupaten Lebak," kata Febby saat ditemui Poskota di Kantor BPBD Lebak, Selasa (10/8/2021).
Febby menegaskan, berdasarkan instruksi dari Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bahwa pihaknya tidak membiarkan adanya warga khususnya mereka yang terdampak bencana alam kelaparan.
"InsyaAllah kita jamin seluruh kebutuhan pokok warga. Kita pun kini terus melakukan pendataan terhadap warga terdampak banjir," tegasnya.
Dirinya pun mengimbau kepada warga khususnya yang berada di pesisir sungai dan wilayah rawan longsor untuk waspada kan adanya potensi banjir susulan, karena mengingat peringatan BMKG yang mana pada awal bulan Agustus 2021 ini terdapat potensi cuaca buruk.
Relawan BPBD Lebak Kecamatan Kalanganyar Tubagus Rifki Pratama mengatakan, di Kecamatan Kalanganyar sendiri terdapat 93 rumah yang terendam banjir.
Dirinya pun telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir itu.
"Alhamdulillah bantuan logistik telah kita salurkan, dan air nya pun sudah mulai surut," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak mencatat, setidaknya ada 6 Kecamatan yang terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Lebak pada Senin (9/8/2021) kemarin.
Ke 6 Kecamatan itu yakni, Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cibadak, lebakgedong, Cikulur dan Warunggunung.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, akibat banjir melanda 6 Kecamatan itu, sedikitnya ada 1189 rumah yang terendam banjir.
"Yang paling parah itu ada di Kecamatan Rangkasbitung dengan 550 rumah terendam banjir, dan Cibadak sebanyak 385 rumah," kata Febby saat ditemui Poskota di kantor BPBD Lebak, Selasa (10/8/2021).
Febby mengatakan, hujan deras yang telah membuat sungai Ciberang meluap juga mengakibatkan jembatan darurat di Kampung Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak ambrol.
"Jadi curah hujan telah membuat aliran sungai ciberang menjadi deras, sehingga langsung menerjang jembatan darurat Muhara. Terjangan itu seketika langsung membuat jembatan hanyut," katanya.
Ia mengimbau kepada warga Kabupaten Lebak untuk selalu waspada akan potensi banjir yang ada, mengingat berdasarkan prediksi BMKG, hujan masih akan mengguyur wilayah Kabupaten Lebak dalam beberapa hari.
Berdasarkan pantauan di Kampung Sentras, Kelurahan Rangkabsitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, banjir masih merendam puluhan rumah di perkampungan tersebut.
Bahkan ketinggian air mencapai 30 sentimeter lebih. Warga sekitarpun bergotong royong mengamankan barang-barang berharga khususnya peralatan elektronik mereka ke tempat yang lebih tinggi, mengingat adanya potensi banjir susulan.
Mahdi, warga Sentral mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terparah. Karena selama ini ketinggian air tidak sampai 30 sentimeter sehingga hanya menggenangi jalan saja.
"Ini yang paling parah, dulu engga sampai masuk ke rumah seperti ini. Sekarang akses jalan kita tutup, karena kalau ada kendaraaan yang melewat dapat menimbulkan gelombang, dan air masuk ke dalam rumah," pungkasnya. (Kontributor Banten/Yusuf Permana)