JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Italia mengeluarkan semacam sertifikat vaksin yang diberi nama Covid Green Pass.
Ini sebagai bukti untuk menunjukkan seseorang sudah divaksin, setidaknya satu dosis vaksin, pulih dari virus corona, atau dites negatif hasilnya negatif.
Mulai 6 Agustus, Green pass diperlukan untuk mengakses gym, kolam renang, museum, bioskop, dan makan di dalam ruangan di restoran. Mahasiswa diawajibkan membawanya bila bepergian hendak naik pesawat, kapal, dan kereta api.
Namun, ternyata ada yang jahil. Sertifikat vaksin Green Pass itu dipalsukan, lalu dijual secara online oleh pihak yang mencari keuntungan secara tidak sah.Hingga akhirnya polisi pun bertindak.
Polisi Italia membongkar jaringan yang menjual Covid 'Green Pass' palsu. Versi palsu dari sertifikat yang baru diperkenalkan itu dijual secara online hingga 500 euro (setaa Rp8,4 juta dengan kurs 1 Euro = Rp16.902,-), kata polisi.
Polisi Italia telah menutup beberapa grup di aplikasi perpesanan seluler Telegram di mana pengguna menjual kartu kesehatan Covid-19 palsu yang diperlukan untuk mengakses layanan dan kegiatan rekreasi.
Italia memperkenalkan apa yang disebut green pass pada hari Jumat.
Ini menunjukkan jika seseorang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, pulih dari virus corona dalam enam bulan terakhir, atau dites negatif dalam 48 jam sebelumnya.
Namun, ya itu dia, ada tangan jahir yang membuat Green Pass palsu, kemudian dijual dengan harga sekitar Rp8,4 juta.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa mereka telah membubarkan 32 grup Telegram yang beroperasi di seluruh negeri yang menawarkan versi palsu dari pass hingga 500 euro ($ 588) dalam cryptocurrency atau voucher belanja online.
“Ribuan pengguna terdaftar di platform komunikasi terkenal di mana sertifikat Green Pass palsu ditawarkan untuk dijual, dengan jaminan anonimitas mutlak,” kata pernyataan itu.
Empat orang ditempatkan di bawah penyelidikan polisi atas dugaan penipuan dan pemalsuan.
Upaya Percepat Vaksinasi dan Penolakan
Pemerintah Perdana Menteri Mario Draghi mengadopsi izin hijau (Green Pass), yang berbentuk digital atau kertas, untuk mencoba mempercepat vaksinasi dalam menghadapi varian Delta yang sangat menular.
Tetapi banyak juga orang Italia melakukan penolakan dengan mengatakan itu menginjak-injak kebebasan dan merupakan cara tidak langsung untuk membuat vaksin menjadi wajib.
Mulai 6 Agustus, Green pass diperlukan untuk mengakses gym, kolam renang, museum, bioskop, dan makan di dalam ruangan di restoran.
Mulai 1 September, itu juga akan menjadi wajib bagi mahasiswa dan untuk bepergian dengan kereta api, pesawat, kapal, dan pelatih.
Italia telah mencatat 128.220 kematian Covid-19 sejak pandemi mencapai negara itu pada Februari tahun lalu, jumlah korban terburuk kedua di Eropa dan tertinggi kedelapan di dunia. Ini telah mencatat 4,4 juta kasus hingga saat ini.
Namun, beberapa warga masih enggan untuk divaksinasi, bahkan saat rawat inap meningkat lagi.
Sekitar 66 persen orang Italia memiliki setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 dan sekitar 55 persen telah diinokulasi penuh, itu data terbaru.
Menurut kementerian kesehatan, sekitar 20 juta Green Pass telah diunduh dalam populasi sekitar 60 juta.
“Ini angka yang luar biasa yang menunjukkan kesadaran dan partisipasi warga negara kita dalam memerangi Covid,” tulis Menteri Kesehatan Roberto Speranza di Facebook, Senin. (*)