JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wabah corona ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus yang signifikan.
Diketahui sudah hampir 2 tahun rupanya Indonesia dihadapi dengan pandemi ini, namun belum juga ada jalan keluar untuk melewatinya.
Sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah, mulai dari pembatasan mobilitas hingga penerapan protokol kesehetan yang ketat.
Jika tidak ada perubahan, bisa sangat terjadi Indonesia diprediksi menjadi negara terakhir di dunia yang keluar dari krisis wabah covid-19.
Menurut pengamat kebijakan publik, situasi tersebut dikhawatirkan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan dapat memicu aksi protes.
Banyak pihak yang menuding jika pemerintah tidak serius menghadapi wabah ini, padahal korban yang berjatuhan sudah sangat banyak.
Salah satunya adalah Dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sawah Besar, dr. Andi Khomeini ikut mengutarakan kekecewaanya terhadap penanganan pandemi Covid-19.
“Kan udah ditawarin kemarin... terus kita coba berikan kritik yang konstruktif dan saran yang positif,” kata dr. Andi Khomeini, dikutip poskota.co.id dari akun Twitter @dr_koko28.
Selain itu, dia juga menanggapi artikel yang diunggah di media sosial, terkait pernyataan pakar soal prediksi Indonesia menjadi negara terakhir yang keluar dari krisis pandemi Covid-19.
Ia pun meminta para pakar dan pihak-pihak lainnya untuk terus memberikan saran kepada Pemerintah.
“Terus berikan saran ke segala arah,” ucap dokter Koko.
Jika diperhatikan bersama, seolah memang kebijakan pandemi Covid-19 di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kompromi politik dan ekonomi, ketimbang kesehatan.
Salah satunya adalah Pemerintah ngoto menggelar Pilkada serentak pada Desember 2020, meskipun banyak pakar kesehatan yang menolak keputusan tersebut.
Di sisi lain pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Zuliansyah, menilai pemerintah tidak memiliki skenario kebijakan yang matang meski pandemi sudah setahun lebih berjalan.
Kebijakan yang kerap dikeluarkan, justru diambil tanpa mitigasi dan kerap mengikuti opini publik. Misalnya vaksin individu berbayar yang akhirnya dibatalkan karena ditentang masyarakat.
Hal itu tentu membuat publik heran, karena aturan pemerintah yang dianggap tidak pasti dan terkesan membingungkan. (cr09)