Omset Penjual Bunga dan Perlengkapan Jenazah Melonjak 200 Persen Saat Angka Kematian Covid-19 Tinggi

Sabtu 07 Agu 2021, 09:51 WIB
Ozil (35) penjual bunga dan perlengkapan jenazah di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara. (yono)

Ozil (35) penjual bunga dan perlengkapan jenazah di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara. (yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta, justeru mendatangkan berkah bagi para penjual bunga dan perlengkapan jenazah di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara.

Pasalnya, tingginya angka kematian beberapa waktu lalu membuat omset penjual bunga dan perlengkapan jenazah melonjak lebih dari 200 persen.

Ozil (35) penjual bunga dan perlengkapan jenazah di Pasar Koja Baru, mengungkapkan, saat angka kematian melonjak beberapa waktu lalu, dalam sepekan dirinya mampu menjual hingga 70 paket.

Bahkan dalam sehari saja, tokonya pernah menjual sampai 15 paket yang sebelumnya paling banyak hanya 4 paket.
 

"Omsetnya dalam sehari itu kurang lebih bisa sampe Rp5 sampe Rp6 juta," kata Ozil saat ditemui di kios dagangannya.

Meski mendapat keuntungan yang besar dari tingkat kematian yang tinggi, di hati kecil Ozil justeru merasa sedih dengan keadaan tersebut. Ozil pun turut berharap agar pandemi ini cepat berlalu.

"Peningkatan Alhamdulillah ada, cuma kita sedih juga gitu, banyak sodara, keluarga kita yang nggak ada gitu. Semua itu ada hikmahnya juga ada sedihnya juga," ungkapnya.

Dikatakan Ozil, saat ini permintaan bunga dan perlengkapan jenazah sudah mulai berkurang sejalan dengan melandainya kasus kematian Covid-19.

Saat ini untuk satu paket komplit perlengkapan jenazah, dibanderol seharga Rp650 ribu. Sedangkan paket rendah dijual dengan harga Rp200 ribu.

Sementara, Madina Munawaroh (32) penjual bunga dan perlengkapan jenazah lainnya mengatakan, dengan tingginya permintaan mengakibatkan dirinya kelimpungan menyiapkan pesanan.

Pasalnya, bunga dan perlengkapan jenazah menjadi langka di tempatnya berbelanja. Kalaupun ada harganya naik sekitar 50 persen.

"Jadi apa alat-alatnya lebih susah dari sananya gitu, dari bloknya Rawa Belongnya gitu. Harganya melonjak tinggi hampir 50 persen lah," jelasnya. (yono)

Berita Terkait

News Update