"Namun dengan catatan, ditindaklanjuti dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya, seperti perawatan, isolasi, pelacakan kontak, karantina dan informasi kesehatan lanjutan," kata Wiku
Pemerintah Indonesia saat ini mencoba mempermudah daerah dalam mentargetkan jumlah orang yang harus di tes per harinya berdasarkan tigkat positivity rate atau hasil positif yang dilakukan secara mingguan per kabupaten/kota.
"Diharapkan testing yang sesuai target yang dijalankan kabupaten/kota dapat mencapai positivity rate kurang dari 10% secara menyeluruh sebagaimana tertuang dalam rincian Instruksi Mendagri," ujar Wiku.
Ia menambahkan jika merujuk Badan Kesehatan Dunia atau WHO, strategi testing di setiap daerah yang sudah disesuaikan untuk desa/kelurahan harus disesuaikan dengan kondisi kasus yang ada. Jika di daerah tidak ditemukan kasus positif, maka fokus penanganan dilakukan pada pemantauan dan surveilans kasus secara konsisten.
"Jika terjadi kemunculan kasus sporadik atau kemunculan kasus yang dinamis, maka lakukan testing. Pelacakan kontak erat dan perawatan lanjutan dari kasus konfirmasi," Wiku menjelaskan. (johara)