Politisi Golkar Kutuk Pertarungan Ilegal di Akun Instagram Makassar Street Fighter
Kamis, 5 Agustus 2021 12:51 WIB
Share
Hetifah Sjaifudian: Sangat menyesalkan kegiatan yang membahayakan fisik, mental, bahkan jiwa pelajar. (Foto/dokpribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Media sosial sempat dibikin ramai dengan rekaman duel tangan kosong para pemuda Makassar.

Aktivitas tersebut disaksikan oleh puluhan penonton dan dipandu oleh seorang pria layaknya wasit.

Setelah ditelusuri, pertarungan ilegal ini digelar oleh akun Instagram Makassar Street Fighter. 

Kabarnya, selain ada aturan kelas bobot petarung, para pemenang juga dijanjikan akan memperoleh sejumlah uang dari panitia.

Kasus ini masih diusut oleh Polres Kota Besar Makassar.

Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengutuk kegiatan tersebut, sangat menyesalkan kegiatan yang membahayakan fisik, mental, bahkan jiwa pelajar. Apalagi tindakan ini disaksikan oleh orang banyak secara sengaja. Hal ini adalah tindakan yang tidak beradab," katanya, Kamis 5 Agustus 2021.

Hetifah juga berharap, agar kepolisian dapat menuntaskan kasus ini secara cepat. "Sudah tersedia beragam jenis olah raga bela diri seperti silat, tinju, karate, yudo, gulat, semua memiliki tata cara dan aturan serta perlindungan keselamatan. Jadi jelas penyelenggaraan kegiatan ini harus diusut tuntas. Siapa yang ada di balik itu dan apa motifnya. Saya yakin pihak kepolisian akan mampu bertindak cepat," lanjutnya.

Hetifah juga usulkan,  peningkatan kegiatan sebagai wadah ekspresi pemuda. "Anak-anak muda masih memiliki energi serta keingintahuan yang sangat besar. Oleh karena itu, tanggung jawab kita untuk menyediakan wadah penyaluran ekspresi yang positif, menantang, tapi aman bagi mereka," papar legislator Golkar tersebut.

Hetifah usul peningkatan kegiatan kepemudaan dan pertandingan. 

"Agar menjadi perhatian bagi seluruh pihak, baik Dinas Kepemudaan dan Olahraga, sekolah, komunitas hobi, karang taruna, agar lebih rutin mengadakan kegiatan pertandingan yang menyenangkan. Sehingga, selain energi serta waktu pelajar habis untuk kegiatan positif, mereka juga mendapat reward dan kebanggaan tersendiri," tutupnya. (rizal)

Halaman
1 2