ADVERTISEMENT

KKP Minta Pelaku Usaha Penuhi Persyaratan Ekspor Perikanan ke Timteng

Senin, 2 Agustus 2021 02:40 WIB

Share
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina. (foto: ist)
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Negara-negara di Timur Tengah sebagai pasar potensial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rina memaparkan, sistem jaminan kesehatan ikan yang sesuai dengan standar internasional, yaitu mengacu pada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), FAO (Codex) dan ketentuan khusus negara mitra dagang, termasuk Timur Tengah. 

"Timur Tengah ini peluang pasar yang perlu kita optimalkan," jelas Rina, Minggu (1/8/2021).

Merujuk data International Trade Center (2020), selama periode 2017 – 2019, permintaan rata-rata produk perikanan dari negara-negara Timur Tengah tumbuh sebesar 4,3 persen  per tahun. 

Nilai impor komoditas perikanan Timur Tengah dalam periode yang sama rata-rata sekitar 2,64 persen dari total nilai impor komoditas perikanan dunia. Pada tahun 2017 nilai impor komoditas perikanan Timur Tengah mencapai 3,05 miliar dolar AS dan tahun 2019 meningkat menjadi 3,32 miliar dolar AS atau sekitar 2,67 persen dari total nilai impor komoditas perikanan dunia. 

Dalam seminar daring bertajuk "Harmonisasi Sistem Jaminan Kesehatan Ikan dalam Rangka Pemenuhan Persyaratan Ekspor Ke Timur Tengah" yang digelar Rabu 28 Juli, Rina mengungkapkan Indonesia memang melakukan ekspor ikan tuna dalam kemasan kaleng ke sejumlah negara di Timur Tengah. 

Hanya saja, ekspor Indonesia ke Timur Tengah masih kalah jauh dibandingkan Thailand yang menguasai 71 persen pasar impor Timur Tengah untuk produk TTC (tuna, tongkol, cakalang).

Dia pun menyebut potensi pasar ikan Timur Tengah yang dapat digarap, diantaranya adalah ikan patin dan ikan tawar lainnya.

"Selama ini yang menguasai pasar Timur Tengah untuk ikan patin adalah Vietnam," sambungnya.

Selain komoditas konsumsi, Rina memastikan adanya peluang ekspor ikan hias yang menjadi hobi yang paling populer di dunia. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi produksi dan keanekaragaman jenis (species diversity) ikan hias tertinggi di dunia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT