"Saya menolak dan membuat mereka kesal. Akhirnya saya diayunkan celurit beberapa kali tapi saya coba tangkis dengan tangan," jelasnya.
Namun apakah daya, di tengah gelapnya malam Anggi tak dapat bantuan dari siapapun. Dirinya hanya pasrah handphone miliknya dirampas komplotan tersebut.
"Saya kena sabetan sekali di bagian punggung. Mereka langsung melarikan diri setelah mendapat hp saya," ujarnya.
Dia menambahkan sampai saat ini dirinya belum dapat melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian. Pasalnya saat ini dia fokus untuk pemulihan.
"Rencananya besok saya baru mau lapor. Kalau kata warga sini memang sering terjadi tawuran dan balap liar," tukasnya. (*)
Foto : Kondisi korban dan tangkap layar pelaku kekerasan. (Iqbal)