JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ramai pernyataan Uki eks NOAH soal musik haram hingga bisa menjadi jalan menuju maksiat tuai banyak respons.
Politikus Teddy Gusnaidi pun seolah tidak mau ketinggalan memberikan respons atas pernyataan Uki eks NOAH tersebut. Menurut Teddy, kalau Uki menganggap musik sebagai pintu masuk maksiat, ia menantang beranikah Uki menjual harta kekayaan hasil dari kerja kerasnya selama bermusik bersama NOAH?
"Menunggu statement Uki untuk menghibahkan semua harta kekayaannya dari hasil menjadi pintu maksiat untuk penanganan covid," kata Teddy melalui Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi dikutip Jumat (30/7/2021).
Teddy menyebut, dengan menghibahkan harta hasil selama bermusiknya, Uki dan keluarga telah membuktikan bahwa mereka mampu hidup dari sesuatu yang halal.
"Agar dia, istri dan anaknya makan dengan uang halal, bukan uang haram. Kalau gak, berarti dia kasih makan keluarga dgn uang haram," ucap Teddy.
Dalam potongan video di Youtube, awalnya Uki eks NOAH menjelaskan perjalanan ke akhirat. Bahwa banyak orang menyesal di akhir hayatnya baru ingin dekat dengan Allah.
"Masalahnya selalu di akhir hayatnya saja ketika di akhir hayat ingin dekat dengan Allah. Kita ada penyesalan, coba dulu saya rajin baca Al-Qur'an," kata Uki.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan pernyataan Uki eks NOAH yang menyebut musik haram dalam Islam. Tak heran Uki kini menjadi sorotan atas pendapat yang dilontarkannya.
Pendapat itu disampaikan Uki di salah satu video yang diunggah ke YouTube Belajar Sunnah. Dalam video itu, Uki eks NOAH menceritakan perjalanannya sebagai musisi dan bagaimana ia kini memandang profesi itu tak lagi membanggakan.
Terkait pernyataan Uki yang menyebut musik haram, ia tak segan menjelaskan alasannya. Ayah dua anak ini menyebut profesinya sebagai musisi dulu sangat dekat dengan kemaksiatan dan bahkan menjadi pintu datangnya hal-hal tidak baik.
Poin itulah yang mendasarinya merasa bahwa bermusik merupakan aktivitas yang bertolakbelakang dengan agama.
"Mungkin kalian nggak menyadari, oh mungkin hanya ngedengerin musik saja. Kalau sejuta orang berpikir seperti itu, otomatis mansor akan masuk, orang penjual khamar juga akan masuk. Dan memang (musisi) yang menjadi tampilan pertamanya di kafe. Oke kita sering main di kafe, di Medan yang ditampilkan di depan billboard (papan iklan) itu musisinya, bukan (tulisan) 'hayuk malam ini kita minum khamar bareng-bareng dengan para-para wanita yang bisa datang ke tempat itu gratis'. Tapi musisi yang akan dikedepankan menjadi pintu pembuka maksiat itu sendiri," kata Uki eks NOAH, seperti dikutip poskota.co.id, Kamis (29/7/2021). (tha)