JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Gulkamat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, adanya temuan penyalahgunaan tabung Apar yang di 'sulap' menjadi tabung oksigen merupakan kali pertamanya terjadi.
Pelaku kejahatannya pun, tentunya menjadikan moment dimana warga kesulitan untuk mendapatkan tabung oksigen dalam meraup keuntungan.
"Kasus seperti ini kayaknya baru terjadi ya. Karena kan memang pelaku memanfaatkan pandemi Covid-19, yang mana warga banyak kesulitan mendapatkan tabung oksigen, tetapi pelaku malah mencari untung," ucapnya, Jumat (30/7/2021).
Adapun dampak kesehatan dari penyalahgunaan tersebut, Satriadi mengaku tidak dapat menjelaskannya.
Mengingat, kapasitasnya yang bukan sebagai pakar kesehatan maupun medis.
"Intinya saya menghimbau masyarakat harus membeli yang sesuai ketentuan sekalipun itu harganya lebih murah, dan tempatnya pun harus resmi yang dapat dijamin ke SNI nanya," ungkapnya.
"Mengingat Apar yang peruntukannya bukan untuk oksigen," tegasnya.
Ia pun mengatakan, bahwa penjualan alat pemadam kebakaran tersebut bukan hanya milik petugas Gulkamat atau Damkar.
Namun juga, siapa pun dapat memiliki dan dapat dibeli secara umum siapapun untuk antisipasi kebakaran.
Sebagaimana diketahui, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap adanya penjualan tabung oksigen palsu.
Pelaku menyulap tabung Apar menjadi tabung oksigen dan kemudian dijualnya dengan harga Rp5 juta melalui online. (deny)