ADVERTISEMENT
Jumat, 30 Juli 2021 02:29 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menyikapi kesalahpahaman yang dilakukan dua oknum prajurit POM AU Lanud J.A Dimara Merauke Papua, pada 27 Juli 2021, terhadap seorang pemuda yang berlatar belakang mental (bisu), menuai kecaman dari berbagai pihak.
Juru bicara DPP PRIMA, Arkilaus Baho turut mengecam tindakan oknum tersebut. Tindakan tersebut bukan hal baru.
Kerap, oknum aparat memperlakukan secara kasar bila menangani kesalahpahaman yang terjadi di depan mereka.
Sikap tak senonoh tersebut, menurut Arkilaus yang juga itens memantau situasi di negerinya itu;
"Menandakan bahwa selama bertugas di bumi Papua, tak ada pembinaan atasan terkait anak buahnya dalam merespon atau melerai kesalahpahaman yang terjadi," kata Arkilaus, Rabu (28/7/2021).
Untuk itu, Arkilaus mengatakan, pemerintah mesti 'mendaur ulang' setiap aparat baik TNI maupun Polri yang bertugas di Papua maupun Papua Barat.
Pada lingkup mana aparat bersikap sebagai pelindung masyarakat berbeda dengan medan perang atau tempur.
Pasalnya, Arki, sapaan akrabnya mengatakan, insiden yang melibatkan dua anggota Lanud di Merauke tersebut terjadi di warung Padang. Di mana warung tersebut milik orang tua dari seorang prajurit.
Arkilaus Baho menduga, peristiwa di Merauke bukan hal baru.
Sebelumnya, Moses Yewen, warga Tambrauw Papua Barat, dianiaya oleh dua oknum satgas pada jumat 9 April 2021 di warung makan milik Danramil Fef, tak jauh dari pos satgas TNI Pamrahwan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT