"Jadi kalau misalkan ditanya kita harus pakai alternatif apa?, semua produk kan pasti pakai bahan plastik, jadi alternatifnya adalah orang tua harus selektif dalam memilih produk," ucapnya.
Jika orang tua tidak memahami, kata Arist, maka bisa mencari informasi dari berbagai sumber dari orang lain yang paham atau melalui internet.
Sebab, jika wadah itu tetap digunakan untuk pangan balita dan bayi akan berdampak pada kesehatan.
"Dengan tanda-tanda itu boleh dipakai, dan kita minta BPOM supaya membuat tanda secara jelas di wadah pangan balita dan anak, jangan kecil tandanya karena tidak terlihat," ujarnya.
Sebelummya diberitakan, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) masih menemukan banyaknya produk wadah makanan bayi dan balita berbahan plastik tidak dilabeli Bisphenol A (BPA).
Wadah tersebut tersebut berdampak buruk bagi pertumbuhan si anak dan yang paling buruk membuat anak menjadi idiot.
Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihaknya terus menemukan wadah tempat makan bayi yang sangat berbahaya.
Karena itu, ia meminta kepada para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih wadah makan bayi yang berbahan plastik.
"Karena tidak semua wadah pangan bayi berbahan plastik dapat digunakan, kalau salah bisa membahayakan abak," katanya, Kamis (29/7). (*)