JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tidak hanya pedagang kaki lima, pandemi Covid-19 juga berdampak pada pergerakan industri otomotif, sob.
Banyak pabrikan raksasa seperti Toyota dibikin pusing olehnya.
Toyota Auto Body Co., Ltd. Fujimatsu Plant Production line #2 (Jepang) ikut terimbas.
Pabrikan yang memproduksi kendaraan seperti Alphard, Vellfire, Noah, Voxy serta Esquire ini harus berhenti sementara.
Penyebabnya utamanya karena kelangkaan suku cadang di regional jadi sumber kesulitan. Hal itu juga terjadi di Thailand.
“Penyesuaian akan dilakukan pada operasi produksi di pabrik kendaraan yang telah selesai di Jepang.
"Terjadi kekurangan suku cadang akibat penyebaran Covid-19 di Asia Tenggara.
"Ini merupakan tambahan dari penyesuaian operasi produksi domestik pada Agustus 2021 yang diumumkan pada 16 Juli.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan dan pemasok kami karena perubahan ini,” tulis keterangan resmi Toyota Motor Corporation.
Penyetopan produksi untuk sementara ini dimulai pada 29 dan 30 Juli 2021, mereka akan berhenti sementara memproduksi Toyota Alphard dan Vellfire.
Lalu berlanjut pada 2 Agustus hingga 4 Agustus 2021, Toyota menyetop produksi Toyota Noah, Voxy dan Esquire.
Sejauh ini, kabar paling kuat adalah Toyota memerlukan kabel penghubung komponen elektronik dari pabrik eksternal (vendor), yang baru-baru ini kabarnya terpaksa tutup sementara karena pandemi ini covid-19.
Kapasitas Produksi Menurun Sejak 2020
Jika perusahaan dapat mengatasi sumber masalah sebelum 29 Juli, maka dapat mengurangi dampak buruk problem rantai pasokan menjadi hanya tiga hari.
Seperti diketahui, kapasitas produksi tahunan plant mencapai 760.000 unit.
Tetapi karena wabah, sejak tahun 2020 lalu hanya membuat 440.000 mobil.
Thailand merupakan pusat produksi luar negeri terbesar ketiga bagi Toyota, setelah Cina dan Amerika Serikat.
Kesulitan ini memberi gambaran, bahwa pandemi membuat rantai pasokan mobil di bawah tekanan.
Ini merupakan kali kedua produksi Toyota di Thailand terganggu akibat pandemi Covid-19.
Pertama, pabrik tutup selama gelombang pertama pada Maret 2020.
Pemerintah di Thailand terpaksa melakukan karantina wilayah di provinsi terdampak untuk mengatasi situasi tersebut.
Dan buruknya, Toyota termasuk dalam area ini. Maka mau tak mau mereka harus mengerem untuk sementara waktu. (Azmi)